Hits: 19
Hermita Uli Sigalingging
Pijar, Medan. Menekuni dunia bisnis di usia muda adalah hal yang menantang sekaligus menyenangkan. Menantang karena kesibukan antara bisnis dan perkuliahan, menyenangkan karena bisa memenuhi permintaan konsumen dan memperoleh keuntungan. Hal inilah yang dirasakan Decky Arya Gutama seorang mahasiswa Ilmu Administrasi Publik Universitas Sumatera Utara.
Mahasiswa yang biasa disapa Decky ini menggeluti dunia bisnis yang sudah menjadi passionnya. Ia pun memilih untuk berbisnis kuliner karena perputaran bisnis di bidang kuliner cepat dan menjadi salah satu kebutuhan yang penting bagi masyarakat. Dalam dunia bisnis keberuntungan tidak selalu mengalir begitu saja. Pada awalnya Decky berbisnis di bubuk kopi. Bubuk kopi ini disajikan layaknya kantong teh siap seduh. Namun mengalami beberapa kendala dalam prosesnya dan saat ini masih dalam tahap trial and error.
Dengan keadaan tersebut Decky pun beralih ke bisnis kuliner yang baru berjalan sekitar enam bulan terakhir dan diberi nama “Roemah Eyang (rice box and cakes)”. Bisnis kulinernya tersebut pun dipasarkan secara online.
“Awalnya sih tidak ada kepikiran untuk bisnis di rice box and cakes ini, tapi kebetulan kemarin ada acara di kampus yang cari nasi kotak gitu dan kue, kebetulan untuk yang kuenya udah jalan duluan sebelum ada rice box, jadi pas liat ada peluang, kenapa gak dari aku aja ya rice box nya daripada vendor-vendor rumah makan lain,” jelasnya.
Baginya menggeluti bisnis kuliner merupakan suatu kebahagiaan. Mengenai pembagian waktu untuk kuliah, organisasi dan bisnis Decky secara lugas menjelaskan bahwa ia selalu memiliki jadwal penanggalan sehingga ia dapat mengetahui apa yang harus dilakukan sekarang ataupun besok. “Pendidikan dan bisnis itu adalah skala prioritasku. Keduanya sama-sama penting,” tegasnya.
Decky memaparkan, untuk menjadi seorang entrepreneur itu cuma butuh satu kata yaitu “action”, karena kalau mau berwirausaha itu bukan hanya tentang teori. Decky juga menambahkan bahwa bisnis bukan selalu berbicara tentang modal, yang penting ada niat dan aksi itu yang paling penting. Intinya berbisnis itu niatan dan aksi nyata. “ Jangan takut gagal, lihat perjalanan entrepreneur yang dulu gagal sekarang udah sukses. Kita hanya perlu aksi kalau dalam bisnis,” ujarnya semangat.
Nama bisnis Roemah Eyang yang cukup unik ini ternyata memiliki asal usul. Pembuatan rice box pertama kali di rumah eyang dan kebetulan kuliner yang diangkat itu tradisional, jadilah namanya Roemah Eyang agar terkesan lebih tradisi.
Mahasiswa yang pernah mengikuti pelatihan KSE Entrepreneur Academy Batch I ini berharap semoga semakin banyak entrepreneur muda di Indonesia, sehingga banyak lapangan pekerjaan yang nantinya akan meningkatkan perekonomian Indonesia.
Tidak ada yang ditakutkan dalam dunia bisnis. Intinya jangan takut memulai dan jangan takut beraksi. Bisnis itu berbicara tentang aksi, amati dan pahami. Karena pada akhirnya, apa yang kita lakukan dengan kesungguhan dan berdoa pasti berbuah yang baik. Usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil.