Hits: 10

Khairullah bin Mustafa Usman

Mengapa kau tinggalkan aku?

Disaat ku disini dan pura-pura membaca buku

Tak tahukah kau? Bahwa aku sebenarnya ingin melihatmu

Namun serasa leher ini begitu keras untuk digerakkan

            Aku duduk, diam, dan termangu

            Kau berdiri, sibuk, dan menulis sesuatu

            Lalu kau ambil ransel dan lekas beranjak

            Dari hadapku

Aku baru bisa bernafas normal, kala kau tiada

Aku baru bisa mendongakkan kepala

Ketika kau hilang dari pintu itu

            (terdengar pun tidak derap langkah kaki kecilmu)

            (tapi jejakmu ada dalam hati)

Diamlah hati!

Tak perlu kau provokasi mulutku

Untuk ucapkan itu

            Karena aku bukan belum bisa

            Hanya sekedar belum siap saja

(kutunggu kau dibalik pintu itu)

(saat kau dan aku telah berbeda)

Leave a comment