Hits: 12
Pijar, Medan. Puluhan pensiunan karyawan Rumah Sakit Tembakau Deli (RSTD) menggelar aksi bentang spanduk di depan Rumah Sakit Tembakau Deli , Jalan Putri Hijau, Medan ,Sumatera Utara (11/3).
Spanduk sepanjang lebih dari 50 meter tersebut berisi ungkapan rasa kecewa para pensiunan tersebut akibat kebijakan PTPN II yang menutup rumah sakit tertua yang sekaligus merupakan salah satu situs sejarah kota Medan. Selain merasa kecewa akibat di tutupnya RSTD, mereka juga mempertanyakan transparansi dana pensiun yang tidak sampai ke kas PT. Dana Pensiunan Perkebunan (Dapenbun) sebesar Rp. 800 milyar. Menurutnya, dana tersebut merupakan dana yang dikutip dari karyawan setiap bulannya selama bertahun-tahun. Rasa kecewa juga ditujukan kepada instansi pemerintahan yang tak kunjung mengambil langkah untuk permasalahan ini.
HM.Yusuf Sembiring pensiunan tahun ’92 yang menjabat sebagai ketua Forum Silaturahmi PTPN II atau eks PTPN IX mengatakan adanya dugaan penyalahgunaan aturan. Hal ini dikarenakan pihak Dapenbun sendiri tidak mengambil sikap atas kerugian tersebut. Seharusnya Dapenbun sebagai pihak yang dirugikan bertindak kepada PTPN mengenai uang yang tidak dibayarkan tersebut.
“ Dalam hal ini yang dirugikan adalah Dapenbun .Seharusnya Dapenbun bertindak pada PTPN mengenai uang yg tak dibayar. Namun bukan bertindak tapi justru berkolaborasi tidak tau apakah kerjasama untuk menjual rumah sakit atau untuk apa tidak ada transparansi didalamnya.” kata HM.Yusuf Sembiring.
Aksi yang dilakukan oleh para pensiunan yang sudah tua ini dilakukan dengan cara menggelar aksi bentang spanduk sejak pukul 10.00 WIB hingga pukul 11.54 WIB. Selain melakukan aksi bentang spanduk di depan RSTD , mereka juga menggelar aksi mengumpulkan tanda tangan sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian situs sejarah di Medan.(nadya)