Hits: 6
Pijar, Medan. Pangdam I/Bukit Barisan, Mayjen TNI Lodewijk F. Paulus membantah bahwa pihak keamanan telah menembakkan peluru karet ke arah massa. Hal itu disampaikan Lodewijk menanggai pertanyan wartawan mengenai seorang pengunjuk rasa yang dikabarkan tertembak peluru karet saat melakukan aksi penolakan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Tarif Dasar Listrik (TDL) di Bandara Polonia Medan, Sumatera Utara yang berakhir ricuh pada Senin (26/3) lalu.
“TNI Kodam tidak menggunakan senjata, maka otomatis tidak membawa peluru karet,” ujarnya Selasa siang di Bandara Polonia usai melakukan rapat tertutup dengan Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro di ruang VIP bandara tersebut .
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, bahwa telah terjadi kericuhan pada saat aksi demo besar-besaran yang dilakukan oleh ribuan massa dari Kongres Rakyat Sumatera Utara (KRSU). Tiga kali suara tembakan terdengar dari arah aparat keamanan dan mengakibatkan seorang pengunjuk rasa terluka.
Ketika ditanya mengenai persiapan yang dilakukan untuk menjaga keamanan Bandara Polonia pasca aksi demo memblokade bandara kemarin, Lodewijk mengatakan bahwa pihak aparat keamanan menambah jumlah personel yang merupakan gabungan dari TNI dan Polri guna mengantisipasi aksi massa yang mungkin akan menuju Bandara Polonia usai melakukan aksi di gedung Pemerintah Provinsi Sumatera Utara di Jalan Diponegoro. “Saya mengimbau agar warga Medan jangan terlalu panik dengan situasi kota Medan saat ini,” katanya. [ndy]