Hits: 2
Pijar, Medan. Kebijakan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) menuai protes dari berbagai kalangan. Salah satunya datang dari puluhan massa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) yang melakukan aksi di bundaran majestik Jalan Gatot Subroto, Medan Rabu (14/3). KAMMI secara tegas menolak terhadap kebijakan pemerintah yang akan menaikkan harga BBM per-1 April 2012.
Pengunjuk rasa beraksi dengan cara mendorong sepeda motor milik mereka dari Lapangan Merdeka Jalan Balai Kota Medan menuju Bundaran Majestik sambil melakukan orasi. Aksi itu bagi mereka sebagai simbol kesulitan rakyat jika harga BBM dinaikkan. Selain itu, puluhan massa membawa replika pocong SBY-Boediono dan sejumlah jerigen kosong untuk diserahkan secara simbolik kepada anggota dewan. Usai berorasi, pengunjuk rasa berjalan kaki menuju gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRD-SU).
Koordinator aksi Rabudin Abdullah mengatakan kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM hanya akan mempersulit rakyat . Mereka juga menuntut agar presiden SBY-Boediono untuk mundur dari jabatannya jika kebijakan ini dilanjutkan. “Kami menolak secara tegas rencana pemerintah untuk menaikkan BBM karena hanya akan menambah kesulitan bagi rakyat dan memaksa rakyat untuk tunduk terhadap Negara Kapitalis,” kata Rabudin dalam orasinya.
Wakil Ketua Komisi E DPRD SU,Muhammad Affan yang menerima kelompok itu mengatakan sebagai lembaga yang menyampaikan aspirasi rakyat, pihaknya akan berusaha menyampaikan tuntutan para pengunjuk rasa. Dalam kesempatan tersebut ia menerima secara simbolik replika pocong SBY-Boediono dan sejumlah jerigenkosong yang dibawa oleh para pengunjuk rasa.
Di kampus Universitas Sumatera Utara, mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) melakukan aksi protes yang dikoordinator Donny Aditra. Aksi ini dilakukan dengan mengumpulkan tanda tangan dari mahasiwa dengan berkeliling kampus USU. [nadya]