Hits: 3
Alfihza Putri Amelia / Husna Nabila Pulungan
Pijar, Medan. Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) yang jatuh pada 25 November merupakan salah satu momen yang menjadi renungan betapa pentingnya peran seorang guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Melansir dari kemdikbud.go.id, peringatan Hari Guru Nasional 2024 mengusung tema “Guru Hebat, Indonesia Kuat”.
Tema tersebut dipilih untuk menunjukkan dukungan dan penghargaan atas semangat para guru dalam belajar, berbagi, dan bekerja sama dalam memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak Indonesia. Selain itu, tema ini juga bertujuan untuk menjadikan profesi guru lebih dihargai, bermartabat, dan membanggakan.
Mengutip dari CNN, hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga Riset Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) menunjukkan, bahwa 74% guru honorer di Indonesia memiliki penghasilan di bawah dua juta rupiah. Berbeda jauh dengan penghasilan PNS, guru honorer harus berjuang dengan penghasilan minim.
Bekerja di bawah kontrak dengan sistem pengupahan yang tidak pasti, sangat tidak mencerminkan besarnya jasa dan tanggung jawab yang diemban oleh Guru honorer. Situasi ini sangat kontras dengan harapan tema yang diangkat, menunjukkan bahwa banyak guru honorer harus berjuang memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan gaji yang jauh di bawah standar minimum.
Sebagai guru pada jenjang Sekolah Dasar (SD), Fatimah mengungkapkan rasa kecewanya terkait gaji yang ia dapatkan belum menyentuh upah minimum regional (UMR) Kota Medan.
“Saya sudah tujuh tahun menjadi guru honorer di salah satu sekolah negeri, dari awal saya mengajar gajinya sangat jauh di bawah upah minimum, kadang juga gajinya bisa telat dan dirapel sampai tiga bulanan gitu. Kalau hanya mengandalkan gaji saya sebagai guru honorer, untuk kebutuhan sehari-hari pun tak akan cukup, saya harus melakukan pekerjaan sampingan lagi menjadi guru les setelah selesai mengajar,” ungkap Fatimah.
Melansir dari puslapdik.kemdikbud.go.id, mengenai peningkatan kesejahteraan guru, pemerintah telah menyusun rencana untuk menaikkan gaji guru, baik yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun honorer atau non-ASN. Rencana ini termasuk dalam program prioritas cepat (quick win) yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto. Program ini dirancang untuk memberikan motivasi tambahan kepada para guru agar lebih bersemangat dalam menjalankan peran pentingnya, yaitu mendidik generasi penerus bangsa.
“Semua guru, baik ASN maupun honorer, akan merasakan manfaatnya, ini menunjukkan komitmen Kemendikdasmen dalam memperjuangkan hak semua guru tanpa memandang status mereka, agar pendidikan yang bermutu bisa diwujudkan dengan dukungan para tenaga pendidik yang sejahtera,” ujar Abdul Mu’ti selaku Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Indonesia.
Sudah saatnya pemerintah lebih memfokuskan kebijakan pada guru-guru honorer ini. Melalui peringatan hari guru nasional, dapat dilihat bahwa para guru, terkhusus honorer, merupakan pahlawan pendidikan yang terus mengabdi meski dengan penghasilan yang jauh dari cukup untuk kesejahteraan hidupnya. Penghargaan patut diberikan kepada tiap-tiap guru honorer, tidak hanya sebatas kata-kata, melainkan kebijakan yang dapat mensejahterakan mereka.
(Redaktur Tulisan: Hana Anggie)