Hits: 42
Alya Rizky Fitriani
Pijar, Medan. Latihan jalanan (workout) merupakan suatu istilah yang umum kita dengar dalam konteks olahraga. Jenis latihan fisik ini tergolong praktis dan biasa dilakukan di pusat kebugaran atau dilakukan sendiri di rumah.
Cukup digemari, para vlogger telah menjadikan workout sebagai konten sehingga banyak orang yang menonton sekaligus memperagakannya.
Namun, tidak hanya workout, ada latihan fisik lain yang dapat dilakukan sendiri di rumah. Salah satunya ialah olahraga kardiovaskular. Lantas, apa perbedaan di antara keduanya?
Olahraga kardiovaskular merupakan jenis latihan fisik yang berfokus pada pengoptimalan kesehatan jantung, pembakaran kalori, hingga sistem peredaran darah. Biasa disebut sebagai olahraga kardio, latihan fisik ini dapat diimplementasikan dengan melakukan olahraga atletik.
Berbeda dengan olahraga kardio, workout merupakan gabungan dari olahraga atletik, kalistenik, dan cenderung dilakukan tanpa harus berpindah-pindah tempat. Latihan ini meliputi aktivitas fisik yang fokusnya untuk menjaga kebugaran tubuh, melatih kekuatan otot, dan membentuk postur tubuh yang diinginkan.
Maka dari itu, perbedaan signifikan antara workout dan olahraga kardio terletak pada jenis gerakan.
Latihan-latihan sederhana yang dapat dilakukan dalam workout ialah push up, sit up, squat, dan plank. Adapun latihan olahraga kardio cenderung membutuhkan lebih banyak energi dan durasi. Pada dasarnya, kegiatan olahraga yang dilakukan adalah yang dapat meningkatkan denyut jantung, seperti berenang, berlari, bersepeda, lompat tali, aerobik, zumba, dan lain-lain.
Meski olahraga kardio terdengar lebih melelahkan daripada workout, tetapi tingkat kelelahan tergantung kepada seberapa keras seseorang melakukan latihan-latihan tersebut.
Dilansir dari hellosehat.com, durasi yang dianjurkan untuk berolahraga kardiovaskular minimal 20 hingga 30 menit untuk 3-6 hari dalam seminggu, sedangkan latihan kekuatan otot dianjurkan dilakukan 2-3 hari per minggunya agar tidak berlebihan. Jika dirasa mulai terbiasa melakukannya secara rutin, intensitas latihan dapat ditambah sesuai kesanggupan.
Ryan, seorang Instruktur Gym di salah satu pusat kebugaran di Medan berpendapat bahwa kedua jenis latihan tersebut sebaiknya tidak dipisahkan. Keduanya juga boleh digabungkan asal membagi intensitas dari masing-masing latihan. Workout dan latihan kardio memiliki manfaat yang berbeda maka lebih baik disesuaikan pada preferensi serta kebutuhan tubuh setiap orang.
“Yang sangat efektif tetap diutamakan workout, tetapi tetap kardio dan workout tidak boleh dipisahkan. Menggabungkan kedua latihan tersebut boleh-boleh saja. Hanya membagi intensitas di kedua latihan dan lihat dari personal orang tersebut apakah lebih memerlukan kardio atau workout,” ujarnya pada Rabu (11/10/2023).
Ryan juga memberikan tips sebelum melakukan latihan kardiovaskular ataupun workout. “Tipsnya menurut saya warming up dan pemanasan sangat penting. Stretching kecil di bagian-bagian sendi dan yang utama pahamin dan kenalin dulu kondisi tubuh sendiri. Khusus untuk workout, kalau di rumah, gali terus informasi-informasi atau teknik-teknik gerakan dari YouTube, dan lain-lain. Mungkin sekarang sangat mudah didapat. Kalau di gym memungkinkan di awal mencari partner atau seorang personal trainer,” tutupnya.
(Redaktur Tulisan: Rani Sakraloi)