Hits: 31
Azela Nurul Syaf
Pijar, Medan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengadakan Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu Tahun 2022 di Auditorium USU (4/10/22), sekaligus dalam rangka peringatan HUT ke-45 Pasar Modal Indonesia.
Acara ini merupakan agenda rutin yang diselenggarakan setiap tahun oleh Direktorat Statistik dan Informasi Pasar Modal OJK Jakarta ke seluruh Indonesia sebagai upaya peningkatan literasi, khususnya terkait pasar modal. Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu diadakan dalam bentuk Kuliah Umum dengan tujuan mengenalkan pasar modal khususnya pada kalangan akademis.
Acara dimulai dengan pembukaan oleh MC, kata sambutan dari wakil Rektor 2 USU, Inarno Djajadi selaku Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, serta Mahendra Siregar selaku Ketua Dewan Komisioner OJK.
Dilanjutkan dengan Kuliah Umum “Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan” oleh Sarjito selaku Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen. Lalu, sesi tanya jawab yang dimoderatori oleh Ketua Program Studi Manajemen FEB USU, Khaira Amalia Fachrudin.

(Sumber Foto: OJK TV)
Diteruskan dengan diskusi “Pengenalan OJK dan Pasar Modal” oleh Muhammad Thouriq selaku Direktur Statistik Informasi Pasar Modal dan Jeffrey Hendrik selaku Direktur Pengembangan BEI yang membawakan “Investasi Cerdas bagi Milenial dan Generasi Z”.
“Investasi saham itu investasi jangka panjang dan berisiko. Banyak orang Indonesia lebih memilih untuk menghindari risiko. Makanya banyak yang tidak mau menjadi investor,” jelas Jeffrey saat melangsungkan diskusi.
“Mengelola risiko harus punya kemampuan. Contohnya saat naik sepeda sama naik motor lebih cepat motor, kan? Tapi, motor itu lebih berisiko. Dan kita akan lebih tenang karena udah punya keterampilan dalam mengendarai motor. jadi bisa meminimalisir risiko.Begitu juga dengan berinvestasi. Untuk keterampilan yang harus dimiliki investor adalah kemampuan analisis fundamental dan analisis kapital” Lanjutnya
Husain Mubarak selaku peserta dan mahasiswa Manajemen USU mengatakan bahwa dengan mengikuti kuliah umum ini, ia mendapatkan banyak ilmu dan menambah wawasannya seputar pasar modal.
“Ikut acara ini karena mau menambah insight baru. Walau bisa ngikutin di acara lain, tapi dengan lembaga yang tepat dan waktu yang sama pasti sulit ditemukan lagi,” ungkap Husain.
Harapan diadakannya Kuliah Umum ini ialah agar peserta mengetahui perusahaan apa saja yang sudah diawasi oleh OJK dan jangan sampai terjebak dengan investasi bodong. Masyarakat juga seharusnya bijak dalam berinvestasi.
“Ingat 2L, yaitu Legal dan Logis. Apakah perusahaannya legal dan keuntungannya logis. Itu yang harus masayarakat mengerti. Jangan terbujuk rayu dengan investasi yang bunganya besar dan tidak logis,” pesan Diana Martha yang merupakan analis senior di Direktorat Statistik dan Informasi Pasar Modal
“Mudah-mudahan dengan adanya acara dari OJK ini, pengetahuan masyarakat terkait industri jasa keuangan, lembaga jasa keuangan, semakin banyak yang mau berinvestasi dan yang terjebak dalam investasi bodong itu semakin berkurang,” harap Diana.
(Redaktur Tulisan: Rani Sakraloi)