Hits: 220

Aqillah Syahza Non

Pijar, Medan. Sehubungan dengan kembali dilaksanakannya perkuliahan tatap muka di Universitas Sumatera Utara (USU), fasilitas-fasilitas USU perlahan-lahan mulai kembali beroperasi, salah satunya yaitu bus Lintas USU (Linus).

Bus Linus adalah fasilitas yang disediakan oleh USU untuk memudahkan mobilitas mahasiswa-mahasiswa USU untuk menuju fakultasnya masing-masing. Bus Linus beroperasi pada hari Senin sampai Jumat mulai pukul 07.00-17.00 dan memiliki rute mengelilingi kawasan Kampus USU dari mulai pintu satu sampai pintu empat.

Bus Linus ini tidak hanya beroperasi di kampus USU Padang Bulan, akan tetapi tersedia juga di Kampus USU Kwala Bekala. Bus Linus ini sendiri tersedia sebanyak dua buah armada di masing-masing kampus, dengan durasi kira-kira sekitar satu sampai dua jam pada setiap bus.

Penampilan bus Linus yang sedang beroperasi
(sumber: www.sindonews.com)

Sistematika dan peraturan penggunaan bus Linus sendiri belum ada yang berubah dari sebelumnya, pada saat bus Linus masih beroperasi sebelum pandemi. Mahasiswa menunggu bus Linus di halte yang bertuliskan “Zona Bus USU” dan wajib menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) sebelum memasuki bus.

“Untuk sistematika penggunaan bus Linus itu mahasiswa menunggu di halte yang ada di kawasan USU dan menunjukkan KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) sebagai bukti kalau memang mahasiswa USU. Untuk laki-laki masuk melalui pintu depan, kalau perempuan dari pintu belakang,” jelas Haryanto, salah satu sopir bus Linus.

Dengan beroperasinya kembali bus Linus ini tentu saja menjadi memberi kemudahan bagi mahasiswa-mahasiswa yang pergi ke kampus menggunakan transportasi umum, karena jarak dari setiap pintu kampus ke beberapa fakultas terbilang cukup jauh jika ditempuh dengan berjalan kaki.

Fachri Muhammad, mahasiswa Fakultas Pertanian mengaku sangat terbantu dengan beroperasinya kembali fasilitas bus Linus ini.

“Senang sih bus Linus sudah jalan lagi, karena Bus Linus membantu mahasiswa-mahasiswa kayak aku yang naik angkutan umum dan turun di pintu satu. Karena kalau jalan kaki terlalu jauh sedangkan naik ojek online juga sayang ongkosnya,” ungkap Fachri.

Fachri juga berharap agar pengadaan bus Linus ini juga bertambah jumlah armadanya karena selang waktu satu sampai dua jam untuk menunggu bus yang sama terbilang cukup lama, apalagi terkadang bus terlalu penuh sehingga harus berdiri selama perjalanan bahkan tidak bisa dimasuki lagi.

(Redaktur Tulisan: Marcheline Darmawan) 

Leave a comment