Hits: 49

Laura Nadapdap/ Yayang Prilli Wandari

Pijar, Medan. Apakah pernah terlintas di pikiran kita, tiga cabang olahraga dipadukan menjadi satu? Terdengar aneh sekaligus unik. Sepak bola, voli, dan bulu tangkis menjadi perpaduan apik yang terlihat dalam cabang olahraga yang disebut sepak takraw.

Sepak takraw meupakan olahraga menendang bola anyaman rotan oleh dua tim yang masing-masing terdiri dari 3 orang. Olahraga ini dimainkan di lapangan bulu tangkis, yang mana kedua tim dipisahkan oleh jaring. Sama seperti bola voli, bola takraw tidak boleh sampai menyentuh tanah dan juga tidak boleh menyentuh tangan pemain layaknya peraturan sepak bola.

Pemain sepak takraw hanya boleh menyepak bola 3 kali berturut-turut dengan nilai 3 untuk kesulitan yang tinggi dan nilai 1 untuk kesulitan rendah. Adapun tujuan dari olahraga ini ialah mengembalikan bola hingga ‘mati’ di area lawan.

Olahraga yang sebelumnya disebut “sepak raga” ini pertama kali dicetuskan pada zaman kesultanan Melayu tahun 634-713 M. Kata sepak takraw sendiri berasal dari dua bahasa, yaitu “Sepak” dari bahasa Melayu yang artinya “menendang”, sementara “takraw” dari bahasa Thailand yang artinya “bola yang dianyam”.

Di Indonesia sendiri, sepak takraw mulai dikenal tahun 1970 melalui Malaysia dan Singapura yang sedang berada di nusantara. Sejak itu, olahraga ini mulai diminati masyarakat, khususnya di wilayah Sulawesi dan Sumatera. Hingga di tahun 1971, didirikanlah organisasi induk cabang olahraga sepak takraw yang disebut PERSERASI. Sehingga di tahun berikutnya, kejuaraan nasional sepak takraw pun diadakan di Indonesia untuk pertama kalinya.

Dilansir dari laman cnnindonesia.com, atlet pesepak takraw Indonesia sendiri telah menorehkan prestasinya di berbagai kompetisi tingkat Asia. Pada perhelatan olahraga Asian Games 2018 lalu, Indonesia meraih emas pertamanya di cabang olahraga ini. Sebelumnya, Indonesia telah mengumpulkan 11 medali perunggu di ajang Asian Games 1990. Medali perak pertama diraih saat Asian Games 2018 dalam nomor beregu putra yang saat itu berhasil ditaklukkan Malaysia. Atas prestasi tersebut, Indonesia bertengger di posisi ke 6 sebagai negara tersukses dalam cabang olahraga sepak takraw di Asian Games 2018.

Tak cukup di Asian Games, Indonesia juga mengukir sejarah di SEA Games. Di kompetisi tingkat Asia Tenggara tahun 2019 itu, Indonesia berhasil meraih gelar juara pada nomor tim takraw putra setelah mengalahkan Myanmar. Ini menunjukkan eksistensi para atlet sepak takraw Indonesia yang tetap memastikan mereka menyabet paling tidak satu gelar.

Sepak takraw memang belum begitu populer di telinga masyarakat. Namun, dengan ikut dalam kompetisi tingkat Asia menunjukkan bahwa olahraga ini eksis di mata dunia. Meski dinilai kasar oleh beberapa orang, olahraga ini sangat baik untuk melatih kekuatan otot kaki serta kekompakan antara pemain.

(Editor: Muhammad Farhan)

Leave a comment