Hits: 282
Intan Husnul Khatimah
Pijar, Medan. Nongkrong, ngopi, dan hangout sudah menjadi budaya di kalangan anak muda millennials. Rasanya kalau tidak nongkrong dan bercengkrama dengan teman pasti ada yang kurang. Karena itulah, banyak coffee shop dan kafe-kafe baru yang bermunculan di Kota Medan, salah satunya Tamoe Coffee and Resto.
Tamoe Coffee and Resto adalah salah satu tempat nongkrong yang sangat menarik di kalangan anak muda Kota Medan. Bertempat di Jl. R.A Kartini No. 26, kafe ini buka mulai dari jam 11 siang sampai jam 10 malam setiap harinya.
Dengan konsep minimalis, Tamoe Coffee and Resto membawa kesan yang sangat nyaman bagi pengunjungnya. Konsep ini sendiri dipilih untuk meminimalisir adanya gangguan-gangguan yang dapat terjadi dari para pengunjung itu sendiri. Karena selain untuk nongkrong, kafe ini bisa menjadi tempat kerja dan mengerjakan tugas. “Kan kalau coffe shop orang kadang suka nongkrong bukan kerja. Nah, kalau terlalu rame menurut saya akan nge-distract, jadi agak minimalis aja,” ungkap Dhaifina selaku owner.
Walaupun mengusung konsep minimalis, tempat ini tak kalah estetik dari tempat nongkrong lainnya. Dilihat dari depan saja rasanya sudah sangat ingin mengambil gambar dan mengabadikannya. Dan jika masuk ke dalam, suasana yang nyaman dan tenang ditambah dengan alunan musik yang tak begitu keras pun akan didapatkan oleh pengunjung.
Dinding putih dengan beberapa tempat duduk dan meja yang dihiasi oleh bunga yang tertata rapi di dalam vas mini pun terlihat sangat menarik untuk diduduki. Selain indoor, Tamoe Coffee and Resto ini juga mempunyai ruangan outdoor. Bagian outdoor–nya pun didesain dengan sangat kekinian dan estetik dengan lantai bebatuan dan tanaman di sekitarnya.

Tamoe Coffee and Resto pun mempunyai ciri khasnya tersendiri dalam menyajikan kopi. Kopi yang disajikan sedikit lebih pahit tapi tidak terlalu manis dan tidak terlalu pahit. Seperti rasa signature dari kafe ini sendiri yakni, Kopi Susu Tamoe dan Pandan Latte yang disukai anak muda di zaman sekarang, karena target pengunjung untuk kafe ini sendiri pun adalah anak-anak muda pecinta kopi.
Tak hanya menyajikan kopi, sesuai dengan namanya, Tamoe Coffee and Resto juga menyediakan berbagai makanan untuk disantap di kala lapar saat sedang nongkrong. Salah satu menu andalannya adalah Creamy Chicken with Butter Rice, yakni butter rice yang disiram dengan white sauce. Untuk range harga dari menu-menu yang ada di sini pun sangat worth it, tidak terlalu mahal dan pas di kantong.
Untuk nama Tamoe sendiri pun, sang owner mengakui bahwa Tamoe dipilih dari arti namanya sendiri dalam Bahasa Arab yaitu tamu. Dan agar lebih catching, ia menggunakan ejaan lama untuk penulisannya. Selain itu, para pengunjung pun bisa dikatakan adalah tamu yang berkunjung ke kafe ini. Sewaktu pandemi COVID-19 pun mereka membuat slogan “Bertamoe di rumah” dengan mengeluarkan minuman botolan.
Letaknya yang strategis di tengah kota pun membuat Tamoe Coffee and Resto semakin menarik dan ramai dikunjungi. “Tamoe ini tempatnya nyaman terus juga desainnya simple tapi berkelas, letaknya juga di tengah kota, dan untuk ngumpul-ngumpul bareng temen cocok lah,” ungkap Allya salah satu pengunjung.
Setelah tutup karena pandemi, kini Tamoe Coffee and Resto mulai beroperasi lagi seperti biasa namun tetap disertai dengan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah. Jika pengunjung mulai ramai pun, tim kafe ini akan mengurangi jumlah kursi yang ada untuk kebaikan bersama.
Nah, untuk sobat Pijar yang sudah mulai bosan di rumah dan ingin nongkrong, ayo bertamu ke Tamoe Coffee and Resto, karena tuan rumah siap menunggu. Eitss, tapi jangan lupa protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah, ya!
(Redaktur Tulisan: Widya Tri Utami)