Hits: 107
Zain Fathurrahman/Gabriella Prily Elvani
Pijar, Medan. Adakalanya kita merasa jenuh ketika memiliki banyak tugas dan membutuhkan suasana baru untuk menghilangkan rasa jenuh tersebut. Mie Aceh CR Seven dapat menjadi salah satu pilihan yang tepat.
Mie Aceh CR Seven merupakan sebuah warung semi-outdoor yang pertama kali didirikan tahun 2010 dan pada awalnya warung ini terletak di Jalan Jamin Ginting yang kemudian berpindah lokasi ke pertigaan Jalan Pasar Baru, Kelurahan Titi Rantai.
“Nama CR Seven sendiri berasal dari nama pemain bola tersohor, Cristiano Ronaldo, idolanya suami saya,” jelas Herna, pemilik Warung Mie Aceh CR Seven.
Sesuai dengan namanya, warung ini sering dikunjungi oleh para penikmat bola, khususnya ketika musim pertandingan. Terdapat sebuah layar berukuran besar yang dipakai untuk nonton bareng (nobar) ketika ada sebuah pertandingan. Walau tidak menyediakan live music, warung ini menempatkan sepasang speaker yang memutarkan lagu-lagu lokal maupun luar.
Warung ini dikelilingi oleh pohon-pohon besar yang membuat suasana menjadi asri dan sejuk. Ditambah konstruksi bangunan yang serba hijau yang secara ilmiah sudah terbukti dapat menurunkan kadar stres, sehingga tempat ini dapat menjadi salah satu alternatif bagi mahasiswa yang membutuhkan suasana baru untuk mengerjakan tugas maupun skripsi.
Tempat ini bukanlah pilihan yang tepat untuk orang-orang yang menyukai atau sedang membutuhkan ketenangan mengingat lokasinya yang berada langsung di samping jalan membuat kondisinya cukup berisik dari suara kendaraan yang berlalu-lalang. Tak ada dinding untuk menepis atau mengurangi rasa berisik tersebut, mengingat kedai ini bersifat semi-outdoor.
Mie Aceh CR Seven buka setiap hari selama 24 jam dan mulai ramai khususnya pada pukul 10 hingga 12 malam. Pengunjung yang datang pun beragam, mulai dari anak sekolah hingga orang tua. Pengunjung biasanya datang secara berkelompok dengan maksud untuk berkumpul, mengerjakan tugas, bermain games atau hanya sekadar makan bersama.
Menu makanan yang ditawarkan kebanyakan berupa mie seperti Mie Hun, Mie Aceh, Mie Tiaw, Indomie juga Ifumie. Hanya ada dua menu yang menggunakan nasi sebagai sajian utama, Nasi Ayam Penyet dan Nasi Goreng. Menu andalan yang menjadi primadona bagi pengunjung ialah Mie Aceh dan Ayam Penyet. Minuman yang ditawarkan juga beragam mulai dari kopi, teh, susu, minuman bersoda dan aneka ragam jus.
Apabila Sobat Pijar sedang tidak ingin makan berat, tersedia berbagai cemilan seperti nugget, kentang goreng, udang goreng, dan cumi goreng. Harga yang ditawarkan juga sangat murah dan tergolong ramah bagi kantong mahasiswa, berkisar Rp5000 hingga Rp22000.
“Tempatnya enak buat nongkrong karena wifi-nya yang kencang dan makanannya juga murah, cuman kalau hujan jadi dingin banget,” ungkap Rima, seorang mahasiswa yang berkunjung bersama dengan teman-temannya.
Jangan takut apabila gawai Sobat Pijar kehabisan baterai karena kabel stop kontak selalu tersedia apabila Sobat Pijar meminta. Jadi, Sobat Pijar tetap dapat mengerjakan tugas atau bermain games dengan nyaman tanpa harus khawatir akan kehabisan baterai.
Cocok tidaknya tempat ini kembali lagi pada pilihan Sobat Pijar. Apabila sedang ingin menikmati tempat yang sedikit terbuka, luas, dan ramai maka tempat ini dapat menjadi pilihan. Jika Sobat Pijar membutuhkan suasana yang tenang tanpa ada gangguan suara berisik jalanan, maka tempat ini sangat tidak direkomendasikan. Satu hal yang pasti, harga yang ditawarkan merupakan suatu nilai lebih, khususnya bagi mahasiswa.
(Redaktur Tulisan: Widya Tri Utami)