Hits: 4

Rizka Gusti Anggraini Sitanggang

Pijar, Medan. Selasa, 03 Mei 2016, Public Relations Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara (PRASTA USU) kembali menggelar acara dalam rangka meningkatkan kompetensi dan kredibilitas di bidang kehumasan. Berbeda dengan acara-acara PRASTA sebelumnya, acara ini bekerja sama dengan PT. Telkomsel dengan konsep sharing session. Acara ini dilaksanakan di Ruang Magister Ilmu Komunikasi (Gedung E 1.1) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Dimulai pukul 15.00 WIB, sharing session dibuka langsung oleh Master of Ceremony (MC) yaitu Ray Gunayes selaku Kepala Divisi Campaign PRASTA dan dilanjutkan dengan kata sambutan dari Ketua Umum PRASTA, Abdul Rahman Sinaga. Bertemakan “How To Handle Communication Crisis” PRASTA mengundang pihak PT. Telkomsel sebagai pemateri dalam acara ini yang diwakilkan oleh Hadi Sucipto selaku Coorporate Communication dari PT. Telkomsel.

“Acara ini memang dikhususkan untuk anggota PRASTA karena ini juga merupakan salah satu program kerja dari divisi campaign. Mengundang pihak Telkomsel tentunya ingin belajar langsung dari mereka yang telah berpengalaman dalam bidang kehumasan, khususnya menyangkut bagaimana strategi menghadapi krisis komunikasi dalam sebuah perusahaan,” ujar Ray.

Ray mengaku mengalami sedikit hambatan dalam mempersiapkan acara sharing session ini. Salah satunya sulit mendapatkan jadwal yang tepat untuk memastikan seluruh anggota PRASTA agar berpartisipasi penuh di acara ini. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat divisi campaign dan terbukti acara berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.

Keseluruhan peserta dalam sharing session ini berjumlah 36 orang. Tidak hanya panitia, peserta dan pemateri, PRASTA pun turut mengundang Ikatan Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi (IMAJINASI) yang diwakilkan oleh Hilfani Shaliha selaku Ketua Umum dan Deasy Agatha selaku Kepala Divisi Humas.

 “Ini merupakan acara PRASTA ke sekian kali yang saya hadiri. Suatu perkembangan tentunya buat PRASTA karena terus menggelar acara-acara positif. Semoga materi yang didapatkan kali ini mampu melahirkan ahli-ahli kehumasan dari Ilmu Komunikasi USU di masa yang akan datang,” ujar Hilfani.

Dalam acara ini, Hadi Sucipto menjelaskan bahwa berpenampilan menarik bukan sebuah jaminan dan syarat utama untuk menjadi seorang Public Relation (PR), tetapi harus memiliki tiga kunci yaitu personality, attitude, dan know them yang baik. Selain itu, seorang PR bertugas tidak hanya menyelesaikan masalah atau krisis yang melanda perusahaan tempat ia bernaung, melainkan mampu menjadikan masalah tersebut tidak semakin besar. Keaktifan seorang PR menjalin komunikasi dan jaringan dengan rekanan media baik lokal maupun pusat tentunya menjadi penilaian apakah ia mampu menyelamatkan perusahaan terkait dari sebuah krisis komunikasi.

“Menjadi seorang Public Relation layaknya hidup seperti bunglon. Berani menyesuaikan diri dengan lingkungan seperti apapun tanpa harus mengubah diri individu. Ketika dibutuhkan, seorang PR harus siap sedia menjadi bumper dalam sebuah perusahaan. Keselamatan perusahaan ada di tangan seorang PR,” tangkas Hadi setelah itu.

Ke depannya, PRASTA akan kembali melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam meningkatkan kredibilitas dan ilmu pengetahuan seputar kehumasan. Tidak terlepas untuk anggota PRASTA saja tetapi juga untuk semua mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi USU. Dengan adanya acara sharing session ini, pun PRASTA berharap dapat bekerja sama lebih erat dengan PT.Telkomsel di acara-acara PRASTA lainnya.

Leave a comment