Hits: 0
Lucky Andriansyah
Pijar, Medan. Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menyelenggarakan rapat dan pawai akbar pada Minggu, (10/05). Acara yang bertempatkan di Stadion Teladan Medan mendapatkan respon positif dari umat Islam yang ada di Sumatera Utara. Terbukti dengan ramainya peserta dari seluruh penjuru wilayah Sumatera Utara yang rela hadir di acara ini.
Selain mendengarkan orasi, masa yang diorganisir Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) wilayah Sumut itu juga menggelar pawai berjalan kaki menuju Mesjid Raya Jalan Sisingamangaraja Medan. Iring-iringan peserta pawai yang sangat pajang dipandu kelompok marching band sempat membuat ruas jalan yang dilalui mengalami kemacetan. Namun berkat kesigapan aparat kepolisian yang dibantu panitia acara, kemacetan cepat diatasi.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) HTI Sumut, Irwan Said Batubara memaparkan tentang ancaman yang sedang berlangsung atas negeri ini. ”Liberalisme dan neo imperialisme telah membuat negeri Indonesia yang kaya sumber daya alam ini menjadi miskin dan terpuruk. Hal itu dapat dilihat dari fakta bahwa kesenjangan ekonomi sangat jelas, angka kemiskinan kian tinggi, kerusakan moral anak-anak bangsa, hingga korupsidan kriminalitas yang merajalela,” jelasnya.
Sebelumnya, Ustadz Fatih al Malawy dalam orasi agamanya mengatakan penerapan syariah Islam secara kaffah akan memberikan kerahmatan bagi seluruh alam. Muslim maupun non muslim akan merasakan kebahagiaan hidup di dalam naungan syariah Islam. Hal itu bisa dijamin oleh Islam, karena penerapannya yang total akan melahirkan perlindungan terhadap agama, akal, harta, jiwa, keturunan, keamanan serta terwujudnya keadilan, kedamaian dan kesejahteraan.
Harapannya, semoga dengan adanya acara ini dapat membuka fikiran umat Islam untuk menolak demokrasi. Dengan itu dapat memberikan kesempatan kepada kapitalis global untuk menancapkan pengaruhnya di Indonesia hingga lahir perundang-undangan yang sangat liberal dipengaruhi kepentingan asing, seperti kebijakan liberalisasi migad secara total.