Hits: 86

Nurmala Sari/ Dina Hairani Sinaga

Pijar, Medan. Mau ngerasain es krim yang anti mainstream? Sobat Pijar Ice Chocopot yang satu ini mungkin bisa masuk kedalam menu kuliner tambahan anda pada akhir pekan. Ice Chocopot di jual di kedai eskrim Ma­­_Daf yang berlokasi tidak jauh dari kampus Universitas Sumatera Utara tepatnya di kompleks perumahan Graha Tanjung Sari Blok. A-14 Pasar II Jalan Setia Budi. Ice Chocopot ini memiliki keunikan dari es krim-es krim lain yang biasanya dijual. Keunikannya adalah es krim ini di letakkan di dalam sebuah pot kecil dengan atasan yang di beri topping menyerupai tanah dan di berikan sejumput daun seolah-olah ada tanaman kecil berada di tengah-tengahnya.

Kedai ini menyediakan Ice Chocopot dengan berbagai macam rasa, di antaranya rasa vanilla, coklat, strawberry, durian, dan kacang merah. Topping yang di sediakan juga bermacam-macam seperti oreo dan milo yang digunakan sebagai tanahnya, agar-agar yang mirip seperti cacing serta  chocochip sebagai tambahannya. Selain itu di dalam satu porsi eskrim juga terdapat tambahan lainnya seperti potongan roti, dan nata de coco.

Harga yang di butuhkan untuk membeli es krim ini cukup terjangkau, kita cukup merogoh kocek sebesar 17 ribu rupiah untuk satu porsi es krim yang biasa dan 20 ribu untuk satu porsi es krim dengan berbagai macam topping. Tempat yang di gunakan untuk berjualan masih terlihat sederhana dengan kursi seadanya yang berjajar di depan rumah dan dua buah papan tulis yang menggunakan kapur untuk mencantumkan daftar menu yang di sediakan.

Sekumpulan pembeli yang sedang menunggu pesanan di teras rumah penjual Ice Chocopot
Foto : Muhammad Kurniawan

Baskoro dan Hanifa adalah pemilik sekaligus pencetus Ice Chocopot. Ide untuk membuat Ice Chocopot bermula saat mereka berliburan bersama di Malaka. Mereka melihat orang yang berjualan es krim dengan tampilan yang berbeda, dengan menggunakan pot sebagai tempat es krimnya dan ada tambahan seperti tanah di atas eskrim tersebut. Sehingga saat mereka kembali dari liburan, mereka terinspirasi untuk membuat Ice Chocopot yang telah mereka coba di Malaka.

Hal yang membedakan Ice Chocopot yang mereka buat dengan Ice Chocopot yang mereka cicipi di Malaka adalah adanya penambahan cacing pada es krim tersebut. Es krim ini di namakan Ice Chocopot karena kata Ice yang  berarti es, Choco itu cokelat dan pot itu tempatnya. Es krim coklat yang berisi agar-agar cacing, roti, nata de coco, dan di taburi oreo merupakan menu andalan di kedai es krim Ma_Daf ini.

Baskoro dan Hanifa tidak menyangka es krim mereka akan banyak di beli padahal kedai ini masih terbilang baru dan untuk mempromosikannya hanya melalui Instagram. Yang lebih mengejutkan Baskoro dan Hanifa memproleh keuntungan kotor sekitar dua juta rupiah dan bersihnya lebih kurang satu setengah juta rupiah.

2 Comments

  • tupi
    Posted 23 Maret 2015 15:13 0Likes

    banyak hal yang harus diedit. sama sekali tidak seperti tulisan PIJAR.

Leave a comment