Tag: #realitas

Kata Mereka, Kamu Terlalu Banyak Bercanda

Sebuah amplop kecil berwarna oranye terang akan didapati begitu membuka cover buku yang didominasi dengan warna biru dan putih ini. Tertera sebuah tujuan nama, ‘Untuk: Awan (2047)’, di depannya. Isi nya adalah pesan yang tercatat pada tanggal 31 Desember 2018.

“Awan, katanya ‘kamu terlalu banyak bercanda’. Mereka benar… Tapi bisa lewati masa sulit dengan jenaka. Rasanya, kamu bukan orang biasa.” tulis Awan saat itu untuk dirinya di masa depan.

Sosoknya yang ‘gampangan’ menghadapi situasi getir, dan jarang memperlihatkan kesedihan membuat mereka-mereka yang melihat Awan, mengecapnya ‘terlalu banyak bercanda’. Padahal Awan juga punya masalah. Nafasnya sering diam-diam menderu menahan amarah. Jelas ada saat di mana ia muak dan ingin mengamuk saja pada semesta. Ia pula, punya ingin yang harus diredam agar tidak ada angan raga lain yang berduka.  Seperti manusia selayaknya.

Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-apa

“Jika kita tak pernah jadi apa-apa akan menemanimu selama perjalanan. Buku ini untukmu yang khawatir tentang masa depan. Tenang saja, kau tidak sedang diburu waktu. Bacalah tiap lembarnya dengan penuh kesadaran bahwa hidup adalah tentang sebaik-baiknya berusaha, jatuh lalu bangun lagi, dan tidak berhenti percaya bahwa segala perjuanganmu tidak akan sia-sia. Bukankah sebaiknya apa-apa yang fana tidak selayaknya membuatmu kecewa?”

Membenci Realitas Setelah Menuntaskan Metamorfosis

Nama besar seperti Kafka menjadi idola bagi banyak individu tersohor. Karyanya diterima semua golongan. Pemikirannya membuka era baru dalam dunia kepenulisan. Bahkan seorang Haruki Murakami mengaku mengagumi Kafka di atas segalanya. Franz Kafka merupakan seorang sastrawan yang berasal dari Praha. Seperti sastrawan hebat pada umumnya, karya Kafka hangat dibicarakan setelah kematiannya.