Musim penghujan telah tiba. Selain kenangan bersama mantan yang kembali menguap ke permukaan, ingatan tentang si keriting kuning lezat yang disajikan dengan kuah hangat, irisan sayuran, dan cabe rawit yang dijual di warkop persimpangan jalan pun juga bikin merindu. Masih dengan si keriting, namun dengan varian yang berbeda. Varian yang disajikan dengan lebih kering dan berminyak, serta kecap yang banyak dan telur ceplok di atasnya. Mmm… siapa yang berani menolak?
Rempeyek atau biasa dikenal dengan ‘peyek’ merupakan makanan yang digoreng dan memiliki rasa gurih serta asin di mulut. Nama rempeyek bermakna rempah-rempah dan jiyek, karena berbahan dasar rempah-rempah dan menjadi bahan utama masakan tersebut. Jiyek memiliki arti gepeng dan lebar, sebab bentuk rempeyek yaitu gepeng, bulat, dan lebar.
Berbicara mengenai keragaman yang ada di Indonesia tentu tidak lepas dari yang namanya kuliner daerah atau makanan tradisional. Makanan tradisional di beberapa daerah Indonesia tentunya memiliki keunikan dan cita rasa sendiri sesuai dengan daerah asalnya. Mulai dari makanan berat seperti lauk pauk hingga berbagai olahan manis seperti kue tentu berbeda di setiap daerahnya.
Salah satu jenis olahan kue tradisional yang saat ini sudah
Nasi goreng adalah salah satu kuliner yang banyak ditemukan di kota Medan. Beda tempat, beda rasa, beda selera. Rasa dari nasi goreng di setiap tempat tentunya memiliki ciri khas yang berbeda. Tak mau kalah dari yang lain, tiap-tiap warung nasi goreng pun membuat cara masing-masing untuk menggoyang lidah pengunjungnya.
