Polisi cilik berbaris di lapangan merdeka dalam acara “Sehari Bersama Polisi Lalu Lintas”.

Polisi cilik berbaris di lapangan merdeka dalam acara “Sehari Bersama Polisi Lalu Lintas”.
Suasana pagi yang masih dihiasi embun yang menyejukkan membuat begitu enggan untuk bangun dari tempat tidur
Malam mulai menyapa Angin menyapu setiap helaian rambutku Rembulan memancarkan cahayanya Yang selalu setia menemaniku Bintang mengedipkan matanya Seolah ingin mengajakku bermain
Dua minggu kemudian hari yang kami tunggu-tunggu pun tiba. Pesta tahunan kota kami pun dimulai, dan tentu saja Paduan Suara kami menjadi artisnya kali ini. Persiapan kami yang cukup matang mengundang ribuan tepuk tangan dari ribuan hadirin pula
Satu demi satu tlah hilang,
namun tak semuanya pudar
Hari pertama di Bulan November Bagi orang lain mungkin hanyalah hari biasa yang bertanggalkan angka satu di kalender Dan tak memiliki arti apapun Namun tidak bagi dia
Jejeran Sepeda USU di halte biro rektor USU. Sepeda USU menjadi alternatif menuju destinasi di kampus selain bus Lintas USU.
Elegi jingga mendominasi cakrawala sore, Gradiasi warna ibarat sanubari kalut dua insan itu. Pertemuan ini bukanlah sekedar teman biasa, Namun percakapan dua hati yang mencoba menjadi nahkoda.
Pijar, Medan. Menunggu giliran, sampai bertemu di pintu surga
Universitas Sumatera Utara (USU)