Hits: 29

Rifa Alya

Pijar, Medan. Kota Medan saat ini sering menyebabkan kegalauan hanya karena cuaca yang tidak menentu. Siang beberapa kali menderu dengan panasnya mentari, akan tetapi menjelang sore awan kelabu menerpa. Mendung, kelam, lalu diiringi hujan yang turun dengan rintik-rintiknya perlahan. Tempat nyaman, tenang dan santai menjadi pilihan tepat untuk menikmati butiran hujan.

Beberapa anak muda terlihat sedang bercengkrama sambil menyantap kopi dan minuman hangat di dalam sebuah ruangan yang tak begitu besar. Sebagian dari mereka ada juga yang hanya tertunduk menatap kaku gawai miliknya lalu menggerakkan jemari mereka seperti sedang mengetikkan sesuatu. Sesekali mereka tertawa lalu kembali bercerita sambil menggerak-gerakkan badan seperti sedang membuat reka ulang suatu perisitwa. Beberapa pengunjung lain juga terlihat duduk santai sambil asyik dengan topiknya masing masing, mungkin sembari menunggu hujan reda atau sekadar berjumpa dengan sesama, entahlah, tapi mereka terlihat akrab. Tempat ini mereka sebut dengan sebuah nama, Robamee.

Di Robamee menyimpan beragam kesan. Berbeda pula suasananya dengan sekelompok pegawai yang sedang mengadakan rapat pada meja yang terletak di pojok ruangan, salah satu diantaranya membacakan laporan lalu yang lain menanggapi dan memberi pendapat. Raut wajah yang serius seolah-olah membisikkan sesuatu kepada mereka yang sedang roman muka mereka; “Kami sedang sibuk, dan memang sedang tidak ingin diganggu.” Dibatasi oleh jendela-jendela tinggi bergaya minimalis, ruangan outdoor dihiasi gantungan lampu lampu led kecil bewarna kuning, menambah kesan hangat nan romantis pada kafe yang baru berumur 8 bulan ini.

Ruangan Indoor Robamee. (Fotografer: Rifa Alya)
Ruangan Indoor Robamee.
(Fotografer: Rifa Alya)

Setelah sukses membuka gerai pertamanya di Jalan Wahidin pada bulan Maret 2017 lalu, dengan menyasar kalangan middle high dan mahasiswa, cabang pertama Robamee hadir di salah satu kawasan kuliner terkini Kota Medan yaitu Jalan Wahid Hasyim yang bertajuk “Robamee Brunch and Coffee”. Menawarkan beragam Western Menu, Mie instan kekinian hingga resep spesial, sajian kafe ini dibandrol mulai dari harga 10 hingga 30 ribu rupiah. Didasari oleh ide ingin membawa konsep Mie Instan yang didekonstruksi, 15 perintis Robamee memilih lokasi yang dulunya terbilang sepi, menjadi ladang strategis pencarian pundi-pundi uang baru mengingat banyaknya perumahan di sekitar daerah tersebut serta dibangunnya apartemen baru yang hanya berjarak kurang lebih 100 meter.

Salah satu pengelola Robamee, Andi Putra menjelaskan, salah satu tantangan terberat selain bersaing dengan beberapa kafe berkonsep menu serupa ialah bagaimana meyakinkan masyarakat bahwa makan di Robamee tidak mahal. “Siapa sih yang gak suka Indomie? Bisa dibilang itu udah jadi makanan pokok orang sekarang, terutama orang-orang di Indonesia.” ujarnya ketika ditanyai perihal alasan memilih Indomie menjadi menu andalan.

“Di sini kita punya Indomie khas Robamee, itu Indomie yang dicampurin rempah rempah yang diracik sama kita sendiri.”

Seiring berjalannya waktu, dilihat dari rekam jejak penjualan Robamee cabang Wahid Hasyim menjual rata-rata 1000 piring perbulannya pada menu Chicken Quesadilla yang menjadikannya menu andalan Robamee saat ini. Menu yang katanya hanya ada di dua tempat di Kota Medan, yaitu Robamee pusat dan cabangnya sendiri.

Berpegang pada prinsip “Tidak ingin menyendirikan tamu,” Robamee menyediakan layanan reservasi untuk kepentingan meeting besar-besaran, pesta ulang tahun, arisan, dan acara lain  tidak dengan ruangan VIP yang biasa dimiliki beberapa kafe atau tempat makan, melainkan pada ruangan indoor yang mampu menampung hingga 100 orang.

Selain itu, mengacu pada kebutuhan milenial terutama pelajar, Robame memberikan fasilitas berupa stop kontak hingga Wi-Fi, yang tidak bisa lepas jauh dari anak-anak muda. Hal ini cukup membantu bagi para pelajar yang ingin bersantap sambil mengerjakan tugas mereka tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam. Ruangan kafe yang dilengkapi dengan pendingin ruangan, membuat tempat ini juga nyaman jika cuaca sedang panas di luar. Tak lupa pula beberapa Table Games yang bisa dimainkan, tentu akan menambah keseruan saat berkumpul dengan teman atau keluarga.

Untuk kalian pecinta kuliner atau yang sedang mencari tempat nongkrong yang tidak terlalu mahal tetapi tetap nyaman, kafe ini bisa masuk ke dalam daftar untuk didatangi. Terletak di Jalan Wahid Hasyim nomor 46 simpang Sei Petani, Medan, Kafe ini buka sejak pukul 10.00 – 23.00 setiap harinya.

(Redaktur Tulisan: Hidayat Sikumbang)

Leave a comment