Hits: 49
Alya Amanda
Kaki mungil itu melangkah tak tentu arah
Ke sana kemari seraya berdesah resah
Sesekali langkahnya berhenti kala rasa lapar berulah
Sambil memohon agar gelisah segera sudah
Kala arunika menyapa semesta
Tubuh rapuhnya ia paksa untuk melacak tempat sampah
Kala biru langit berubah oranye karena senja
Derai air berhasil lolos dari netra layunya karena lelah
Dengan tubuh kecilnya, ia selalu berpikir
Kapan dunia akan memberikannya sedikit rasa adil?
Dengan jari kurusnya, ia selalu mengukir
Tentang asa di malam hari tanpa rasa gigil
Sumpah demi Tuhan,
di setiap detik hirupan napas,
dirinya selalu berharap,
agar sengsara dapat segera ia lepas
Sampai pada akhir hembusan napas,
konsistensinya Tuhan balas,
dengan mengambil jantungnya yang berdegap,
dan dirinya disambut hangat oleh para malaikat di surga yang luas