Hits: 39
Hidayat Sikumbang
Pernahkah kau membenci angin?
Yang melipir begitu saja tanpa menghadirkan bentuk
Yang berhembus tatkala lembayung menepi di suatu ufuk
Membuat ombak pun melantunkan suara yang mendayu
Burung di angkasa ikut menari
Melafalkan jatuh cinta di angkasa
Berkicau-kicau menyampaikan suatu renjana
Tapi pernahkah ia membenci angin?
Kita beraksa dalam karsa
Alunan dersik membuat raga tersedu
Semua berubah menjadi cendala
Hingga genta melantunkan nada sendu
Aku benar-benar membenci angin
Semoga ia mati dikulum awan
Begitu juga kau yang pernah menjadi paling ingin
Karena pengalam menjadi widyaiswara kehidupan