Hits: 44

Yayang Prilli Wandari

Pijar, Medan. Pendidikan merupakan dasar dari segala bidang kehidupan. Bahkan sudah bukan menjadi rahasia umum bahwa maju atau tidaknya suatu Negara dipengaruhi oleh faktor pendidikan.

Melihat begitu pentingnya pendidikan bagi bangsa Indonesia, maka ditetapkanlah Hari Pendidikan Nasional yang diperingati pada tanggal 2 Mei dalam Keppres No.316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959.

Namun, jika dilihat dari sisi sejarahnya, keberadaan hari pendidikan nasional ini tidak lepas dari kelahiran tokoh pelopor pendidikan Indonesia, yaitu Ki Hadjar Dewantara pada tanggal 2 Mei 1889. Peringatan ini merupakan peringatan nasional yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia untuk memperingati kelahiran beliau.

Dilansir dari laman Kompasiana.com, Ki Hadjar Dewantara dikenal karena keberaniannya menentang kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda pada masa itu, yang hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau orang-orang dengan kasta tinggi saja yang bisa mengenyam bangku pendidikan.

Kritiknya itulah yang akhirnya membuat Ki Hadjar Dewantara diasingkan ke Belanda. Kembalinya dari Belanda, beliau pun mendirikan sebuah lembaga pendidikan bernama Taman Siswa, yang menjadi tempat bagi penduduk pribumi untuk dapat menikmati pendidikan yang sama.

Karena hal itulah, Ki Hadjar Dewantara disebut Pahlawan Nasional yang dihormati sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia. Tidak hanya itu, beliau juga membuat suatu filosofi “Tut Wuri Handayani” yang artinya di belakang memberi dorongan. Filosofnya itu pun digunakan sebagai semboyan dalam dunia pendidikan Indonesia.

Masyarakat Indonesia khususnya yang berada dalam lingkup pendidikan, selalu memperingati Hari Pendidikan Nasional atau lebih sering dikenal dengan Hardiknas setiap tahunnya. Biasanya diperingati dengan berbagai kegiatan, bisa dengan melaksanakan upacara bendera maupun perlombaan di setiap instansi-instansi pendidikan seperti sekolah-sekolah hingga perguruan tinggi.

Akan tetapi, tidak sedikit dari kita yang hanya memperingatinya sebatas seremonial belaka, tanpa mengetahui makna di balik peringatan hari pendidikan nasional yang dilaksanakan.

Peringatan Hardiknas sebenarnya tidak hanya bernilai seremonial saja. Ini adalah bagaimana kita dapat memahami dan menghayati makna dari perjuangan Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hadjar Dewantara.

Selain itu, diperingatinya hari pendidikan nasional tidak lain yakni untuk memperkuat keyakinan masyarakat Indonesia akan pentingnya pendidikan bagi kehidupan, peradaban bahkan daya saing bangsa Indonesia.

Nah, mengingat saat ini kita tengah berada di masa pandemi covid-19 yang mengharuskan kita di rumah saja, maka kita tidak bisa melakukan hal-hal seperti upacara bendera, perlombaan ataupun yang lainnya.

Tapi Sobat Pijar tidak perlu khawatir, kita tetap bisa memaknai Hardiknas dengan belajar bersungguh-sungguh, tetap menjalankan kewajiban sebagai siswa dengan tidak bolos belajar daring serta semangat untuk selalu mempelajari hal-hal baru yang positif. Semangat ya Sob!

(Redaktur Tulisan: Intan Sari)

Leave a comment