Hits: 27
Cici Alhamdaina
Pijar, Medan. Langit pagi mulai membiru, matahari masih enggan menyapa, sebab hembusan angin dan sisa embun khas pegunungan masih memenuhi udara.
Beberapa masyarakat terlihat memadati pelataran Masjid Al-Muslimun, Desa Ndeskati, Kabupaten Karo, pada Minggu, (24/12). Meski udara begitu dingin, jumlah masyarakat yang mendatangi acara “Ergiah-giah Ndeskati” semakin banyak jelang dimulainya acara.
Tajuk “Ergiah-giah Ndeskati” diambil dari bahasa karo ergiah-giah yang artinya semangat. Secara lengkap acara ini diharapkan dapat meningkatkan semangat masyarakat Ndeskati menuju masyarakat madani dan islami melalui kegiatan-kegiatan bermanfaat seperti, cek kesehatan gratis, kerja bakti, olahraga bersama, mabid (malam bina iman dan takwa), serta lomba-lomba yang turut memeriahkan acara, yakni lomba memasak untuk ibu-ibu, tarik tambang untuk bapak-bapak, dan lomba makan kerupuk juga lomba lari syahadat untuk anak-anak.
Acara dibuka dengan Tilawatil Qur’an dan dilanjutkan dengan kata sambutan ketua panitia yang diwakilkan oleh Binsar Halomoan Harahap, kemudian acara secara resmi dibuka oleh salah satu Manajemen Wilayah Beastudi Etos Medan, Abdi Pratama dengan pembacaan Bismillah dan doa untuk kelancaran acara yang berlangsung hingga tanggal 25 Desember 2017.
Dalam awal sambutannya, Binsar mengatakan acara ini merupakan ajang menguatkan semangat keislaman sekaligus mempererat silaturahmi antara masyarakat dengan masyarakat, dan masyarakat dengan mahasiswa-mahasiswi USU sebagai penerima manfaat Beastudi Etos yang menjalankan program Desa Produktif. “Karena ukhuwah islamiyah kita perlu dibangun dan dipupuk.”, ujarnya.
Di hari pertama, diadakan kegiatan lomba tarik tambang dan lomba memasak. Masyarakat begitu antusias mengikuti serangkaian kegiatan. Berlangsung kemeriahan suka cita di pelataran masjid. Malamnya, kegiatan dilanjutkan dengan mabid (malam bina iman dan takwa) yang dilaksanakan secara terpisah, laki-laki melaksanakannya di masjid, sedangkan yang wanita diadakan di salah satu rumah warga.
Esoknya tak kalah seru. Di hari kedua ini, kegiatan diawali dengan senam pagi bersama yang disusul kegiatan kerja bakti. Tak berapa lama, kegiatan dilanjutkan dengan cek kesehatan gratis yang ditangani langsung oleh penerima manfaat dan manajemen wilayah Beastudi Etos yang memiliki latar belakang disiplin ilmu kesehatan.
Kegiatan satu ini turut pula didukung oleh beberapa relawan dan tim medis di Desa Ndeskati serta sokongan obat-obatan dari Apotek Sahya dan Apotek Destara. Sementara itu, anak-anak bersorak-sorai dengan perlombaan makan kerupuk yang dilanjut dengan perlombaan lari syahadat.
“Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja akhir tahun dari divisi TPA Desa Produktif. Setelah beberapa tahun menjadikan Desa Ndeskati sebagai desa binaan Beastudi Etos, harapannya melalui kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini, bisa menarik kembali minat dan perhatian masyarakat untuk mau mengikuti kegiatan-kegiatan atau program-program yang kami laksanakan, sekaligus juga memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bagaimana menguatkan akidah keislaman melalui kegiatan bermanfaat yang seru seperti ini.Untuk itu, kami melibatkan semua masyarakat, khususnya muslim, baik anak-anak, ibu-ibu dan bapak-bapak warga Ndeskati, serta pihak-pihak eksternal untuk membantu keberlangsungan acara,” ungkap Rivaldo selaku penanggung jawab Desa Produktif Medan saat diwawancarai.
Salah satu masyarakat, Dahlia Tarigan mengaku senang dan bersyukur bisa berpartisipasi dalam acara ini. Menurutnya, acara ini sangat bermanfaat, karena melatih kekompakan antarwarga dan meningkatkan semangat kebersamaan. “Meski sempat hujan dan cuaca dingin, acaranya tetap seru dan kami sangat senang, apalagi anak-anak kami, mereka jadi punya kegiatan yang bermanfaat”, tambahnya.
Acara pun ditutup dengan pembagian hadiah dilanjutkan dengan doa dan tak lupa foto bersama. Bincang-bincang dan salam-salam tanda pamit berlangsung hangat meski udara semakin dingin dan hujan sedang turun lebat.
(Redaktur Tulisan: Viona Matullessya)