Hits: 2

Grace Kolin

Pijar. Minggu (17/1), tepatnya mulai pukul 10.00 hingga 15.00 WIB, Pameran Pendidikan Jepang kembali dihelat. Berbeda dengan tempat pameran sebelumnya yang sudah sering diadakan di hotel JW Marriot, pameran ini diadakan di Wisma Universitas Sumatera Utara (USU). Di seluruh Indonesia, pameran ini hanya ada di dua kota besar, seperti Jakarta dan Medan. Selain itu pameran ini juga didukung sepenuhnya oleh media informasi Belajar di Jepang, JASSO, dan dua belas lembaga pendidikan Jepang sebagai langkah awal mahasiswa untuk studi ke Jepang.

Sejak pagi, tempat acara sudah ramai didatangi pengunjung dari kalangan mahasiswa. M. Radinal G, salah satu mahasiswa FIB penerima tamu dalam acara stambuk 2015 dalam pameran ini menyatakan bahwa ada juga alumni yang datang ke pameran ini bermaksud menanyakan program pascasarjana yang di Jepang. Selama satu hari, agenda pameran ini dilengkapi dengan enam kali waktu seminar (masing-masing dalam tempo waktu 25 menit) dan konsultasi untuk menjawab keperluan informasi dan rasa ingin tahu mahasiswa.

Jenis pendidikan yang ditawarkan juga beragam. Mulai dari budaya dan bahasa, teknologi, kesenian, hingga kuliner. Tentang biaya kuliahnya sendiri, tak bisa dipungkiri lumayan mahal, ditambah lagi dengan biaya hidup yang tinggi di Jepang. Namun tidak menutup kemungkinan, bagi mahasiswa yang ingin mendapatkan keringanan biaya, mereka bisa mencoba tes beasiswa yang dibuka oleh perguruan tinggi disana ataupun mencoba seleksi beasiswa pemerintah Jepang MEXT yang rutin diadakan setiap tahunnya. Dan setelah mereka kuliah di Jepang nanti, biaya itu masih bisa ditekan dengan melakukan kerja paruh waktu (part-time job).

Menurut Darwis, alumni mahasiswa FMIPA yang baru pertama kali mengikuti pameran pendidikan ini, acara ini sangat menarik. Terlebih, pameran ini semakin menambah ketertarikannya pada budaya Jepang. “Tadi kan cuma gambar-gambar saja yang paling banyak ditampilkan,” katanya selepas mengikuti seminar gelombang terakhir dari Waseda Bunkakan Japanese Language Course. Ia mengharapkan agar dalam seminar tersebut, video mengenai sistem belajar mengajar lebih banyak ditampilkan.

Leave a comment