Hits: 88
Stella Regina Christy
Pijar, Medan. Melihat semakin pentingnya peran kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dalam dunia komunikasi, topik ini menjadi sangat relevan untuk dibahas dan dipahami lebih mendalam. Atas alasan itu, Ikatan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (Imajinasi FISIP USU) mengadakan seminar bertema “Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Komunikasi”. Seminar yang menghadirkan Anang Sujoko, Dekan FISIP Universitas Brawijaya sebagai pembicara ini diadakan di Aula FISIP USU pada Selasa (10/9) pukul 09.00 WIB.
Anang memaparkan mengenai AI dan perannya yang semakin berkembang dalam komunikasi, serta pentingnya memahami potensi AI untuk merombak cara manusia berinteraksi.
Personalisasi yang ditingkatkan dan komunikasi terarah adalah dua aspek penting dalam penerapan AI. Pertama, personalisasi AI memungkinkan analisis data pengguna untuk menciptakan pesan dan konten yang sangat disesuaikan.
Kedua, komunikasi prediktif memanfaatkan AI untuk menyarankan balasan, konten, dan iklan yang sesuai dengan preferensi individu. Namun, di masa depan, perlu ada keseimbangan antara efisiensi komunikasi yang dipersonalisasi dan kekhawatiran mengenai privasi.
(Fotografer: Stella Regina Christy)
“Saat ini kita sudah tidak ada rahasia lagi. Saya khawatir bahwa di masa depan, robot akan mengendalikan kehidupan kita karena kita tidak lagi memiliki privasi. Contoh sederhananya, dengan sistem cashless saat berbelanja, kita tidak perlu memikirkan kembalian karena pembayaran selalu pas. Ini memang memudahkan, tetapi di sisi lain, recording of your private itu nyata,” jelas Anang.
Anang memperkenalkan berbagai platform AI yang mempermudah aktivitasnya sehari-hari. Salah satunya adalah Futuri AudioAI, sebuah radio berbasis AI yang mampu secara otomatis menghasilkan konten lokal dan penyiar virtual. Selain itu, ada Vidnoz AI, yang menyederhanakan produksi video dengan alat bertenaga kecerdasan buatan, serta Suno AI, platform yang memungkinkan pembuatan lagu instan, mulai dari melodi hingga lirik sesuai genre.
Untuk para pelajar, Anang tak hanya merekomendasikan ChatGPT yang sudah populer, tetapi juga Jenni, asisten penulisan berbasis AI yang membantu menulis, mengedit, dan mensitasi makalah akademis dengan lebih efisien. Anang mengingatkan bahwa dengan perkembangan zaman, penggunaan AI tak terhindarkan. Namun, ia menekankan pentingnya bijak dalam memanfaatkan teknologi ini.
(Fotografer: Stella Regina Christy)
Salah satu peserta seminar, Michael Ang, mengungkapkan antusiasmenya terhadap acara tersebut, yang menurutnya sangat menarik dan memperluas wawasan tentang potensi AI..
“Acara hari ini cukup seru, terutama karena topiknya adalah sesuatu yang memang saya sukai, AI ini sangat penting untuk diketahui dan ada banyak hal berkesan juga yang saya dapatkan dari acara ini, terutama dari sisi pengetahuan umum. Saya menyadari bahwa AI lebih dari yang saya kira. Meskipun sebelumnya AI sudah membantu saya dalam banyak hal, acara ini membuat saya lebih memahami berbagai kegunaan lain yang bisa AI tawarkan kepada kita,” ucap Michael.
(Redaktur Tulisan: Marcheline Darmawan)
