Hits: 41
Sri Muliana/ Anggun Anggryani Tobing
Pijar, Medan. Indonesia dikenal luas dengan berbagai macam kuliner tradisionalnya yang banyak, di antaranya kaya akan rempah dan memiliki rasa yang pedas. Salah satu contoh adalah hidangan khas Aceh yang terbuat dari ikan laut dan dikenal sebagai Ikan Keumamah atau lebih sering disebut Keumamah.
Keumamah, juga dikenal sebagai ikan kayu, adalah salah satu hidangan khas Aceh yang populer. Hidangan ini dibuat dari ikan tongkol dan cakalang yang dimasak hingga matang. Lalu, dipotong menjadi empat bagian, dibuang tulang dan kepalanya, kemudian dijemur di bawah sinar matahari selama beberapa hari. Setelah proses ini, ikan ini dapat disimpan selama beberapa tahun asalkan tetap dalam kondisi kering dan tidak lembap.
Ikan Keumamah umumnya dibuat dari bahan-bahan seperti cabai merah, bawang merah, bawang putih, kunyit, ketumbar, jahe, serai, dan air. Proses pembuatan Keumamah melibatkan tahap perebusan dan pengeringan ikan. Ikan tongkol yang menjadi bahan utama dalam hidangan ini adalah ikan yang telah dikeringkan selama beberapa hari sampai hampir seluruh kandungan airnya hilang. Tekstur kering ini membuat ikan ini tampak seperti kayu sehingga sering disebut sebagai ikan kayu.
Proses pengolahan ikan Keumamah juga tergantung pada musim tangkapan ikan. Di mana permintaan ikan Keumamah meningkat saat nelayan kesulitan melaut atau berkurangnya hasil tangkapan ikan di laut. Ikan Keumamah dapat diolah menjadi berbagai hidangan khas Aceh, seperti tumeh engkot sure, peulemak boh manok, engkot asam keueung, dan engkot paya.
Dikenal juga dengan nama Eungkot Kayee, ikan kayu dijadikan sebagai salah satu logistik para pejuang Aceh saat perang melawan pemerintah Kolonial Belanda. Saat ini, ikan kayu masih menjadi hidangan khas Aceh yang disajikan pada acara-acara adat atau kenduri.
Hidangan ini sering disajikan sebagai menu utama dalam acara-acara khusus atau perayaan di komunitas setempat. Keumamah adalah lauk yang paling lezat saat makan siang dengan nasi putih yang masih hangat. Masakan ikan kayu ini telah menjadi menu favorit para pejuang kemerdekaan di Bumi Rencong. Selain karena rasanya yang gurih dan pedas, masakan ini juga tahan lama.
Ikan Keumamah menawarkan kelezatan dan kenyamanan dalam satu sajian. Rasa gurih dan pedas dari bumbu khas Aceh memadukan harmonis dengan tekstur ikan yang lembut di dalam. Ikan Keumamah juga memberikan manfaat nutrisi yang baik bagi tubuh. Ikan segar yang digunakan sebagai bahan dasar mengandung protein, omega 3, vitamin, dan mineral yang penting bagi kesehatan.
Selain itu, ikan Keumamah adalah salah satu contoh makanan yang dihasilkan oleh nenek moyang kita dengan menggunakan teknologi pengawetan ramah lingkungan, bebas dari bahan pengawet kimia, dan bisa bertahan hingga dua tahun sebelum diolah menjadi hidangan. Dengan memilih ikan keumamah yang rendah lemak dan menggunakan bahan-bahan alami, kita bisa menikmati hidangan ini sambil menyadari manfaat yang didapat.
(Redaktur Tulisan: Rani Sakraloi)