Hits: 40
Rais Sihombing
Tepat tengah malam
Di kala semua pintu sudah tertutup
Dan yang tersisa hanyalah cahaya lampu
Dan cahaya bintang yang tidak seberapa
Kau
Tiba-tiba saja
Mengajakku keluar
Untuk melihat langit yang gelap
Konyol, bathinku
Sembari bergegas
Dan bersiap tuk berjumpa denganmu
Jalanan yang dingin
Menjadi saksi
Atas pertemuan yang tanpa arah ini
Akhirnya, kau bersuara
Nafas tertata dan rapi
Serasa ingin mengucap hal yang penting
Ataupun hanya ingin sekedar menyakiti
Setelah kau tutup mulut itu
Barulah aku sadar
Bahwa kaulah seburuk-buruknya manusia
Budi luhur
Dan jiwa yang suci
Tiada guna itu semua
Akhirnya ku memilih untuk pergi
Meninggalkan omong kosong
Yang bertebaran di depan mata
Brengsek memang!
Bahkan ruas-ruas jalan terkejut
Atas makianku
Kenapa kau harus meninggalkanku?
Di saat semua baik-baik saja
Di saat semua sedang nyaman tuk bercanda
Di saat hati sudah terima apa adanya
Jangan pernah kau muncul di hadapanku lagi