Hits: 66
Nur Jamiah Nasution
Pijar, Medan. Indonesia adalah surga bagi pecinta kuliner dengan beragam makanan lezat dari berbagai daerah. Salah satu hidangan yang patut dicoba adalah Bika Bakar.
Bika Bakar merupakan sejenis kue tradisional yang berasal dari Minang, Sumatera Barat. Hidangan ini bukan hanya sekadar makanan ringan, tetapi juga merupakan bagian penting dari budaya kuliner Minang yang kaya dan beragam.
Sesuai dengan namanya, Bika berasal dari bahasa Minang yaitu “baka” yang berarti bakar. Kata ini merujuk pada cara memasaknya yang dilakukan dengan cara dibakar.
Makanan tradisional ini terbuat dari bahan yang sederhana, yaitu tepung beras, kelapa parut, santan, dan gula pasir. Proses pembuatannya melibatkan campuran dari semua bahan tersebut hingga membentuk adonan yang kental dan berwarna putih. Setelah itu, adonan dimasak di atas arang atau panggangan hingga memberikan aroma khas Bika Bakar.
Satu hal yang membedakan Bika Bakar dari kue lainnya yaitu penggunaan daun pisang atau waru sebagai pembungkus. Setelah adonan dikukus, biasanya adonan diletakkan di atas daun pisang atau waru. Kemudian, dibungkus erat sehingga aroma daun pisang juga meresap ke dalam kue. Hal tersebut memberikan tambahan rasa yang unik pada Bika Bakar.
Kue tradisional ini memiliki rasa yang khas dan menggoda. Bika Bakar memiliki keseimbangan rasa yang sempurna, yaitu perpaduan rasa manis, gurih, dan aroma khas santan kelapa. Teksturnya juga sangat istimewa, bagian luar kue cenderung renyah dan terkadang sedikit garing akibat pemanggangan, sementara bagian dalamnya lembut dan lezat.
Selain itu, Bika Bakar seringkali diberikan topping berupa keju parut atau wijen sehingga memberikan tambahan rasa dan tekstur yang menarik. Topping ini juga membuat tampilannya semakin menggiurkan.
Selain rasanya yang enak, Bika Bakar juga memiliki peran penting dalam berbagai perayaan budaya di Minang. Misalnya dalam acara-acara pernikahan, kue ini sering menjadi salah satu hidangan wajib yang disajikan kepada tamu undangan. Hal tersebut menunjukkan pentingnya Bika Bakar dalam budaya makanan Minang sebagai hidangan yang menghubungkan keluarga dan teman-teman dalam momen berharga.
Bika Bakar bukan hanya hidangan biasa di Minang, melainkan merupakan bagian penting dari budaya kuliner kota ini. Masyarakat Minang sangat bangga dengan Bika Bakar. Banyak warung dan pedagang kaki lima yang menjual hidangan ini di seluruh kota Minang, baik sebagai camilan atau sajian pada acara istimewa. Hidangan ini selalu menjadi pilihan yang disukai masyarakat Minang.
Bika Bakar khas Minang ini merupakan warisan kuliner yang harus dilestarikan. Meskipun Indonesia memiliki berbagai hidangan lezat lain, tetapi keunikan dan kelezatan Bika Bakar membuatnya layak untuk dicoba dan dijaga.
Masyarakat Minang telah menghargai hidangan ini selama bertahun-tahun dan kita semua dapat belajar dari mereka tentang bagaimana menjaga tradisi kuliner yang berharga.
Bika Bakar Minang adalah bukti bahwa kelezatan dan budaya dapat bersatu dalam sebuah sajian yang menggoda selera.
Harga dari sajian khas Minang ini juga sangat terjangkau. Cukup membayar Rp 2.000 per bijinya, sudah dapat kita nikmati kue Bika yang sangat enak dan gurih. Ketika berada di Minang, jangan lupa untuk mencicipi Bika Bakar ini. Rasanya semakin istimewa ketika dinikmati bersama segelas teh atau kopi pada pagi atau sore hari.
(Redaktur Tulisan: Rani Sakraloi)