Hits: 87
Alya Amanda
Pijar, Medan. Perihal diberi kesempatan kembali ke masa lalu, apa yang akan kamu lakukan? Ambil kesempatan itu…, atau tidak?
Jika jawabanmu adalah mengambil kesempatan itu, maka kamu harus tahu langkah apa saja yang akan kamu lalui untuk kembali ke masa tersebut.
Toshikazu Kawaguchi yang merupakan penguasa pada cerita ini, membuat beberapa peraturan untuk para tokohnya agar bisa kembali ke masa lalu. Bukan melalui mobil seperti dalam film Back to the Future, bukan juga melalui bilik telepon seperti dalam film Bill & Ted’s Excellent Adventure, tetapi Toshikazu Kawaguchi hanya menjadikan kursi sebagai medianya.
Namun, apakah semua kursi dapat membuat para tokohnya kembali ke masa lalu? Jawabannya tidak. Hanya ada satu kursi. Satu kursi yang berada di kafe tua yang terletak di sebuah gang kecil di Tokyo, Funiculi Funicula.
Setelah kamu berada di kafe tersebut dan duduk di kursi yang ada di kafe itu, apakah lantas kamu bisa langsung kembali ke masa lampau? Tidak. Toshikazu Kawaguchi tak membuat peraturan semudah itu untuk para tokohnya.
Pertama, mereka—para tokohnya—harus duduk di satu bangku yang ada di Kafe Funiculi Funicula. Perlu diingat, hanya ada satu bangku khusus yang dapat membawamu menjelajahi waktu.
Kedua, dalam kondisi apa pun, mereka tidak boleh meninggalkan kursi tersebut setelah berhasil kembali ke masa yang diinginkan. Ketiga, mereka harus menghabiskan kopi khusus yang disajikan sebelum kopi itu dingin.
Apakah peraturan-peraturan di atas berhasil membuat kamu mengurungkan niat untuk mengambil kesempatan kembali ke masa lalu? Jika belum berhasil, maka kamu harus tahu peraturan berat dan tidak masuk akal lainnya yang diciptakan oleh Toshikazu Kawaguchi untuk para tokohnya.
Menduduki kursi khusus yang bisa membawa tokoh-tokohnya menjelajah masa lalu tak semudah itu. Karena sejatinya, kursi tersebut tak pernah kosong. Siapa yang selalu mengisi kursi tersebut? Seorang wanita yang sudah mati. Dengan kata lain, hantu. Perlu diketahui, membujuk hantu tersebut agar meninggalkan kursi khusus tak semudah itu.
Para tokoh akan duduk dan dapat ke masa lalu jika berhasil membuat hantu wanita meninggalkan kursi itu. Setelah menduduki kursi khusus tersebut, pelayan kafe akan menyediakan kopi pahit yang harus dihabiskan sebelum dingin.
Apa yang akan dilakukan Toshikazu Kawaguchi jika para tokoh yang kembali ke masa lampau tidak menghabiskan kopinya? Ia akan menjadikannya sebagai hantu. Hantu yang tak akan pernah bisa meninggalkan kursi itu.
Lantas, apa yang membuat para tokoh yang diciptakan Toshikazu Kawaguchi tetap ingin kembali ke satu masa yang sudah lalu setelah tahu peraturan-peraturan berat tersebut? Apakah mereka bisa mengubah masa lalu mereka seperti yang diinginkan? Apakah penguasa cerita sebaik itu? Tidak.
Para tokoh benar-benar tidak bisa berkutik, tidak bisa berpindah bangku, apalagi mengubah masa dulu. Lalu, mengapa? Mengapa mereka masih bersikeras untuk kembali ke masa lalu? Mengapa mereka rela menjalani bermacam peraturan berat demi kembali ke masa lalu yang bahkan tak bisa diubah itu? Apakah kepergian mereka yang tak bisa mengubah satu hal pun di masa kini tetap layak untuk dijalani?
Toshikazu Kawaguchi dalam 224 halaman yang ia tulis, menciptakan para tokohnya untuk menerima keadaan, fakta, dan kejadian yang sudah tercipta. Ia menyihir para pembaca untuk tetap realistis dengan menekankan bahwa apa pun yang dilakukan para tokohnya di masa yang didatangi takkan mengubah kenyataan di masa kini.
Kursi khusus yang berada di Kafe Funiculi Funicula sudah berhasil membawa empat tokoh, yaitu Fumiko, Kotake, Hirai, dan Kei menjelajah waktu. Masing-masing tokoh memiliki kisah unik yang membuat mereka memutuskan untuk duduk di kursi itu.
Buku Funiculi Funicula ini memberi pengertian bahwa masa lalu adalah mutlak dan tak bisa diubah. Kita hanya bisa merasakan kembali ke momen tersebut, tidak untuk mengubahnya.
Kendati demikian, keempat tokoh yang tak bisa mengubah apa pun itu, menemukan beberapa hal yang terlewatkan. Paling tidak, Toshikazu Kawaguchi memberi kesempatan untuk tokoh-tokoh yang ia ciptakan menyembuhkan luka dengan merelakan atau justru menemukan obat setelah perjalanan yang ia lakukan di masa lalu.
Kursi khusus, kembali ke masa lalu, kopi pahit, peraturan tidak masuk akal, hantu, kisah unik keempat tokoh, hal yang terlewat, dan mengenai kemisteriusan Kafe Funiculi Funicula dapat kamu cari tahu dengan membaca buku karya Toshikazu Kawaguchi yang berjudul Funiculi Funicula. Selamat berpetualang dalam buku ciptaannya, ya!
(Redaktur Tulisan: Hana Anggie)