Hits: 161

Icha Kumala Dewi

Pijar, Medan. Tes kriuk babi guling kian ramai diulas atau review para food vlogger Indonesia. Kuliner kontroversial ini terkenal di kalangan masyarakat nonmuslim. Bahkan, disebut sebagai makanan paling enak dari Pulau Bali.

Babi guling menjadi salah satu sajian tradisonal di pulau Bali dalam perayaan upacara adat dan acara keagamaan masyarakat agama Hindu. Hal tersebut diyakini untuk memperkuat keyakinan agama masyarakat di Bali. Namun untuk saat ini sajian babi guling sudah menjadi makanan sehari-hari.

Sajian ini sudah banyak disajikan di hotel, warung-warung, dan rumah makan di pulau Bali. Maka dari itu sejak tahun 2011 babi guling tercatat sebagai warisan budaya tak benda oleh The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Pembuatan babi guling ini tentunya berbahan dasar babi, akan tetapi diharuskan anak babi baik betina maupun jantan. Adapun proses pembuatannya dimulai dari perut babi guling yang biasanya diisi dengan bumbu dan sayuran seperti daun ketela. Kemudian, babi tersebut dipanggang hingga warna kulitnya berubah menjadi kecokelatan.

Sementara, penggunaan bumbu biasanya dibuat dengan cita rasa khas Bali. Di mana terdiri dari bawang merah, bawang putih, jahe, cabai rawit, kencur, terasi, gula aren, daun salam, asam jawa, kunir dan isen. Bumbu tersebut dihaluskan dan dimasukkan ke dalam perut babi yang sudah dicuci sampai bersih. Kemudian, perut dijahit agar bumbu tidak tumpah dan babi ditusuk dengan kayu ataupun besi. Lalu, dipanggang di atas api dengan cara diputar-putar atau diguling-guling supaya matang secara merata.

Kuliner yang satu ini sangat terkenal di Bali, tak heran jika ada beberapa tempat makan babi guling terbaik di sana. Di antaranya warung Babi Guling Bu Dayu, Babi Guling Candra, Babi Guling Jero Kawan, Babi Guling Pak Dobiel dan masih banyak lagi.

Babi Guling: Sajian Tradisional Bermula dari Tes Kriuk Hingga Viral - www.mediapijar.com
Sajian babi guling di sebuah warung/rumah makan di pulau Bali.
(Sumber Foto: Instagram @seputar_babiguling)

Tak hanya di Bali saja, Sumatra Utara juga menjadi salah satu daerah dengan olahan makanan dari daging babi dengan mayoritas penduduk nonmuslim. Seorang YouTuber asal Medan, Jeje Zhuang sering membuat konten mukbang berbagai jenis olahan daging babi. Tak mau ketinggalan, ia juga membuat konten tes kriuk babi guling.

Di kanal YouTubenya, Jeje Zhuang mencoba menilai atau mengulas satu ekor babi guling khas Medan di Apin Shiobak Percut. Dimulai dari memakan kaki babi guling yang menurutnya kulit babi tersebut sangat renyah. Babi dengan ukuran yang cukup besar itu mampu dihabiskan oleh food vlogger asal Medan dalam waktu 44 menit. Babi guling ini disajikan dengan sambal ikonik khas Medan, yaitu sambal andaliman yang akan membuat lidah bergetar saat menyantapnya.

Selain Jeje Zhuang, ada banyak food vlogger yang mencoba tes kriuk babi guling, terlebih lagi saat berkunjung ke pulau Bali. Dengan viralnya konten tes kriuk, menjadi pengetahuan baru bagi kaum milenial yang sudah hampir melupakan dan meninggalkan makanan tradisional negara Indonesia.

(Redaktur Tulisan: Naomi Adisty)

Leave a comment