Hits: 69
Fanny Novitadewi
Pijar, Medan. Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara (USU) bekerja sama dengan PT Elang Mahkota Teknologi menyelenggarakan sebuah pelatihan singkat dengan tajuk “Workshop Produk Berita Televisi” di Ruang Teater FISIP USU pada Kamis (23/2/23).
Pelatihan singkat ini ditujukan bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi USU, terkhusus anggota pers mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan praktis dalam bidang jurnalistik dengan kualitas siar.
“Kita kan di perkuliahan ini semangatnya itu bukan sekadar aspek teoritis. Jadi, dengan acara-acara seperti ini bisa mendongkrak aspek praktisnya, khususnya bagi pers-pers mahasiswa,” tutur Maulana Andinata selaku penanggung jawab acara.
Pelatihan ini menghadirkan pemateri Henry Sianipar, seorang jurnalis dan produser eksekutif Liputan 6 SCTV. Didampingi oleh seorang kameraman SCTV, Daniel Octavian Sitanggang. Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya secara saksama. Diikuti pembacaan doa dan kata sambutan Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi USU, Mazdalifah.
Pemaparan materi pada pelatihan ini berlangsung secara interaktif. Henry, selaku pemateri menjelaskan bahwa berita dengan kualitas siar dapat dihasilkan melalui ponsel pribadi dengan tidak melupakan karakteristik yang harus dimiliki sebuah berita.
Selain itu, Henry menyampaikan tiga aspek kredibilitas berita dengan rumus ABC, yakni Accuracy, Balance, Clarity atau diterjemahkan sebagai ketepatan, keseimbangan, kejelasan. Beberapa karakteristik berita yang baik, antara lain mengandung bahasa yang mudah dimengerti, jelas, ringkas, berbentuk aktif, dan bebas dari kata klise. Ia mengatakan bahwa aspek visual merupakan aspek penting dalam penyiaran berita.
Tidak hanya sebatas pemaparan materi secara teoritis, pelatihan ini dilengkapi sesi praktik langsung untuk menjadi seorang reporter dan kameraman yang andal agar dapat menghasilkan berita dengan kualitas siar yang baik.
Henry berharap agar mahasiswa Ilmu Komunikasi USU dapat memproduksi berita dengan kualitas siar agar dapat ditayangkan dengan jangkauan yang luas. “Bukan hanya bisa ditayangkan di media pers mahasiswa tapi juga di media pers nasional,” pungkasnya.
Salah seorang peserta bernama Nia menyampaikan kesan, “Senang sekali hari ini mendapatkan ilmu baru. Sangat bermanfaat agar ke depannya bisa menghasilkan berita dengan kualitas siar.”
Acara ditutup dengan penyampaian konklusi oleh moderator diikuti dengan sesi foto bersama seluruh peserta, panitia, dan pemateri.
(Redaktur Tulisan: Rani Sakraloi)