Hits: 62

Farah Asy-syifa / Nur Jamiah Nasution

Pijar, Medan. Tak jarang perasaan cemas muncul ketika berada di hari kerja. Akan tetapi, bukan tidak mungkin jika perasaan cemas juga dapat dirasakan saat akhir pekan.

Bagi beberapa orang, hari libur di akhir pekan biasanya dianggap sebagai hari yang paling ditunggu-tunggu kedatangannya. Di mana di hari tersebut seseorang bisa melakukan hobi dan bersantai dengan bebas. Namun, hari yang ditunggu tersebut justru membuat sebagian orang cemas dan ingin menghindari kedatangannya.

Perasaan cemas itu biasa disebut dengan sunday scaries yang dalam bahasa Indonesia berarti ketakutan hari minggu. Melansir dari Whiteboardjournal, sunday scaries merupakan sebuah istilah di mana timbulnya perasaan takut akan datangnya hari tersebut.

Hari Minggu merupakan masa transisi dari akhir pekan hingga ke minggu kerja. Lain halnya dengan hari Jumat ketika pekerjaan untuk satu minggu sudah selesai dan hari Sabtu yang menjadi hari yang tepat untuk diisi dengan rutinitas pribadi.

Terkadang dua hari dalam weekend tidak cukup untuk melepas lelah karena banyaknya tugas atau beban pekerjaan selama seminggu kerja. Maka ketika hari Minggu datang, bayang-bayang hari Senin sebagai awal dari minggu kerja sudah dapat dilihat dan dirasakan.

Seseorang yang mengalami sunday scaries akan merasakan gejala yang bermacam-macam, seperti perasaan tidak nyaman, takut, cemas, bahkan mual. Hal ini dapat terjadi selama beberapa jam di penghujung hari Minggu ataupun sepanjang hari Minggu itu sendiri. Durasi dari gejala tersebut berlangsung tergantung dari tingkat kecemasan orang yang mengalaminya.

Sunday scaries dapat membuat seseorang merasa tidak bersemangat bahkan setelah bangun tidur di Minggu pagi. Selain itu, seseorang yang mengalami fenomena sunday scaries akan merasa dirinya tidak cukup produktif, malas, dan tidak siap untuk menghadapi hari Senin yang akan datang.

Sunday scaries atau bisa juga disebut dengan sunday syndrome dapat disebabkan oleh perasaan khawatir yang berlebihan terhadap berakhirnya akhir pekan. Saat weekend biasanya seseorang bisa menikmati hari dengan bersantai tanpa ada bayangan pekerjaan di hari itu.

Namun, ketika weekday, seseorang harus kembali melakukan aktivitasnya. Oleh karena itu, perlu adanya keseimbangan antara dua hal tersebut yang sekarang ini sering disebut dengan keseimbangan kehidupan kerja (work-life balance).

Beberapa hal yang dapat menjadi penyebab dari sunday scaries adalah terganggunya keseimbangan kehidupan kerja, kurang mengoptimalkan hari libur, dan tidak nyaman dengan lingkungan formal sehari-hari. Adanya bayangan dari beban kerja atau tugas yang menunggu juga bisa membuat seseorang ingin menghindari berakhirnya hari Minggu. Walaupun keadaan sunday scaries sering dirasakan oleh banyak orang, bukan berarti fenomena tersebut dapat dimaklumi dan diabaikan begitu saja. Fenomena ini memberikan banyak efek negatif kepada diri sendiri. Jika terus dibiarkan, hal ini dapat memicu kepada efek yang lebih besar dan fatal seperti gangguan tidur, maag, turunnya tingkat produktivitas, sifat temperamen, kecemasan yang berlebihan, hingga depresi.

Oleh karena itu, perlu dilakukan pengendalian diri agar fenomena ini tidak dirasakan dengan skala yang besar. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan rasa khawatir dengan berakhirnya akhir pekan. Salah satunya yaitu dengan menyelesaikan tugas dan pekerjaan di hari Kamis dan Jumat. Dengan hal tersebut seseorang dapat dengan optimal menikmati akhir pekannya.

Manajemen waktu (time management) yang baik akan sangat membantu seseorang untuk dapat mengontrol keseimbangan kehidupan kerjadi dirinya. Cara lain untuk menghilangkan rasa cemas ini ialah dengan berolahraga secara rutin, melakukan kegiatan yang benar-benar dinikmati di akhir pekan, bersosialisasi, dan tidur yang cukup.

(Redaktur Tulisan: Rani Sakraloi)

Leave a comment