Hits: 530
Nur Jamiah Nasution
Pijar, Medan. Sebagian orang mungkin menganggap bahwa memakan belalang adalah hal yang ekstrem dan menguji nyali. Sebab, belalang lebih dikenal sebagai serangga liar dan hama tanaman. Namun, tak jarang ada juga beberapa orang yang menyukai belalang yang dijadikan kuliner yakni belalang goreng. Gurih, renyah, unik dan kriuk, begitulah perpaduan rasa dari kuliner belalang goreng.
Belalang goreng merupakan kuliner khas dari kawasan Tahura Bunder, Gunungkidul, Yogyakarta. Dalam bahasa Jawa nama lain dari belalang goreng adalah walang goreng. Sejarah dari adanya kuliner belalang goreng ini adalah karena pada saat itu banyak petani di daerah Gunungkidul yang resah akan belalang, karena hewan tersebut mengganggu lahan pertanian mereka. Oleh karena itu, mereka menangkap belalang yang dianggap sebagai hama dan mengolahnya menjadi makanan.
Masyarakat wilayah Gunungkidul sudah terbiasa mengonsumsi belalang goreng, sehingga mereka menganggap bahwa belalang bukanlah jenis makanan yang tidak lazim. Wilayah yang memiliki makanan khas ekstrem tersebut berhasil membuat inovasi dari serangga yang dianggap hama menjadi kuliner yang unik dan lezat.
Dibalik kuliner yang dinilai ekstrem ini, ternyata belalang goreng mengandung sumber protein dan tinggi kalsium. Walang atau belalang ini memiliki 20-40% protein yang lebih tinggi dari pada udang, daging sapi dan daging ayam. Belalang juga memiliki beberapa manfaat diantaranya dapat menurunkan kolesterol, merawat kesehatan tulang dan gigi, serta mencerdaskan otak.
Dalam pengoalahan belalang goreng, tidak semua jenis belalang bisa digunakan sebagai salah satu jenis belalang yang bercita rasa enak dan bagus. Belalang jenis ini biasanya ditemukan di area persawahan, kebun dan pertanian warga. Selain itu belalang ini hanya mudah dijumpai saat musim hujan saja, pada saat kemarau belalang ini cukup sulit untuk dijumpai.
Proses pembuatan belalang goreng dimulai dari belalang tersebut dibersihkan bagian sayap dan kaki yang berduri. Setelah belalang bersih, lalu ditambahkan dengan bumbu-bumbu yang biasanya terdiri dari bawang putih dan garam. Selanjutnya, belalang tersebut digoreng dengan minyak yang panas hingga berwarna kuning kecokelatan. Belalang goreng pun siap untuk disajikan.
Harga jual dari belalang goreng biasanya berkisar antara Rp20.000,00 hingga Rp25.000,00 per toples. Namun, pada saat musim kemarau harga dari belalang goreng akan mengalami peningkatan. Hal itu terjadi karena sulitnya memperoleh belalang pada saat musim kemarau. Varian rasa yang ditawarkan juga beraneka ragam seperti asin, pedas, dan manis sehingga pengunjung dapat dengan bebas memilih varian rasa sesuai yang diinginkan.
Penasaran dengan rasanya? Kuliner ini biasanya banyak dijumpai di daerah Tahura Bunder, Jalan Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta. Bahkan, belalang goreng kini dapat dibeli di online shop. Tenang, belalang goreng dapat bertahan selama sebulan dan dijamin halal.
(Redaktur Tulisan: Naomi Adisty)