Hits: 165

Alvira Rosa Damayanti

Pijar, Medan. Mengenai persoalan kasih sayang, ungkapan mengenai hal satu ini bisa diucapkan oleh siapa pun dan kapan pun. Ungkapan ini juga sering dilontarkan sejak manusia lahir ke dunia. Di sisi lain, bentuk ungkapan kasih sayang bisa diberikan kepada siapa saja. Entah itu untuk kedua orang tua, sahabat, kekasih, atapun idola.

Turning Red adalah salah satu film yang memberikan sajian tentang bagaimana ungkapan kasih sayang terjadi antar keluarga, sahabat, bahkan sampai leluhur. Selain itu, film ini juga merupakan film kedua Pixar, yang disutradai oleh seorang perempuan, yakni Domee Shi yang juga berhasil meraih penghargaan Best Animated Short Film di ajang Academy Awards 2019.

Selain menjadi seorang sutradara film, faktanya Domee Shi juga merupakan penulis dalam cerita Turning Red. Perempuan 34 tahun asal Kanada ini mengatakan, bahwa alur cerita dalam film Turning Red merupakan cerita saat ia menjadi seorang remaja berumur 13 tahun.

“Inspirasi utama di balik film ini adalah cerita saya ketika tengah beranjak dewasa. Seorang anak Cina-Kanada yang merasa semuanya berada dalam kontrol. Ia adalah gadis kecil kesayangan ibu, dan tiba-tiba mengalami pubertas dan harus tumbuh besar. Saya ingat (ketika masa pubertas), saya banyak berkelahi dengan ibu saya,” ungkap Shi, dalam jumpa pers global Turning Red, yang dilansir dari suarasurabaya.net.

Alur cerita yang disajikan dalam film Turning Red, mencerminkan tentang bagaimana segala persoalan remaja dapat merambat ke dalam perpecahan hubungan keluarga. Segala rintangan dan keputusan yang menjadi bagian alur cerita, sangat pas dengan kehidupan sosial yang sering terjadi pada anak yang sedang menuju masa pubertas.

Tentang bagaimana sifat remaja yang mulai berani mengambil keputusan, dan tentang bagaimana harus dapat memilih sembari berpikir atas segala konsekuensinya. Apalagi ketika Mei (pemeran utama) harus memilih antara sahabat atau ibunya.

Pertengkaran antara ibu dan anak yang menjadi alur dalam cerita menunjukkan bahwa, fase pertengkaran memang paling banyak terjadi di dalam hubungan keluarga. Hal ini terlihat dari bagaimana ikatan sosial seorang ibu yang memang selalu menginkan hal terbaik untuk anaknya. Bahkan tak ayal, pada kehidupan ini, seorang ibu terlalu protektif hingga tidak memberikan kebebasan pada anak, hingga sang anak harus berada dalam dua pilihan.

Memilih dua buah jawaban yang sama pentingnya dalam kehidupan, memanglah pilihan yang berat. Film ini juga menunjukkan bahwa, apapun keputusan yang diambil, keputusan itu tetaplah akan memiliki sebuah risiko dan memiliki tanggung jawab yang besar.

Cerita yang disajikan pada film Turning Red sendiri tidak begitu berat dan sangat mudah untuk dimengerti oleh penonton, tak terkecuali para remaja. Film animasi fantasi satu ini dikemas dengan alur komedi yang menarik. Turning Red sudah mulai tayang pada 11 maret 2022 lalu di aplikasi Disney+ Hotstar.

(Redaktur Tulisan: Tasya Azzahra)

Leave a comment