Hits: 32
Rahmat Harun Harahap
Pijar, Medan. LPM Qimah UIN Sunan Ampel Surabaya menyelenggarakan webinar bertajuk “Kiat-kiat dan Karakteristik Tulisan dimuat di Media Online dan Cetak”. Dilaksanakan pada Jumat (12/12/21) pukul 09.15–10.15 WIB melalui Google Meet, webinar ini bertujuan untuk menjawab kegundahan para penulis yang ingin karya tulisnya dapat dipublikasi pada media online dan cetak.
Acara ini menghadirkan seorang pembicara yang ahli dalam kepenulisan yaitu Ali Hasan Assidiqi. Ia dikenal telah menghasilkan lebih dari 50 karya tulis di media cetak dan 100 karya tulis di media online.
Mengawali pemaparannya, Ali menjelaskan terdapat satu hal utama yang perlu direnungkan sebelum beranjak pada materi inti. Hal tersebut yaitu motivasi dalam menulis.
“Menulis jangan dijadikan sebagai beban, hendaknya dilakukan dengan rasa nyaman yang menjadi kebiasaan sehingga mengasah kemampuan,” katanya.
Kemudian ia juga mengatakan bahwa diperlukan komitmen dalam menulis. Jangan mudah berputus asa apabila tulisan tidak dimuat pada media cetak atau online.
Selaras dengan pernyataannya itu, Ali membagikan pengalaman salah seorang pimpinan redaksi. “Dahulu, tulisannya ditolak hingga 37 kali, sampai karya tulisnya yang ke-38 diterima dan membuat sosok tersebut berkarir di salah satu media karena ketekunannya. Jadi jangan patah semangat hanya karena satu tulisan yang gagal dimuat,” tuturnya.
Untuk memudahkan sebuah tulisan dipublikasi juga perlu memerhatikan karakteristik tulisan pada media yang dituju. Seperti jumlah kata pada tulisan, topik yang diangkat dan pembahasan yang menarik.
Dijelaskan juga terdapat dua jenis media, yaitu media gratis dan berbayar. Menaikkan tulisan pada media yang gratis akan lebih mudah jika dibandingkan dengan media yang berbayar. Pada media berbayar, umumnya akan melakukan seleksi terlebih dahulu terhadap suatu tulisan.
Media berbayar kini juga banyak diminati karena dapat menjadi sumber penghasilan penulis. Diperkirakan, penulis dapat mendapat keuntungan dari rentang puluhan hingga ratusan ribu.
Acara kemudian ditutup usai dilakukan sesi tanya jawab dan foto bersama.
(Redaktur Tulisan: Tasya Azzahra)