Hits: 396
Pijar, Medan. Objek wisata Water Park Tirta Mas yang terletak di Jalan Sultan Serdang, Gang Kampung Banten, Tanjung Morawa, Sumatrra Utara jumlah pengunjungnya menurun signifikan sejak wabah Covid-19 melanda Indonesia.
Water Park Tirta Mas merupakan tempat wisata kolam renang yang populer di kalangan wisatawan lokal. Tempat ini sering dijadikan tempat liburan keluarga. Menjelang akhir pekan ataupun liburan, biasanya kolam renang itu selalu ramai dikunjungi wisatawan.
Wisata water park tersebut bukan hanya sekadar kolam renang, melainkan terdapat wahana untuk bermain, pondok untuk tempat beristirahat, taman untuk selfie, dan kantin untuk memesan makanan. Tempat itu cocok untuk wisata keluarga karena konsep yang disajikan oleh si pemilik, Pahot T. Sihombing dan istrinya, sesuai dengan kebutuhan keluarga.
Meskipun sempat mengalami penurunan, Water Park Tita Mas mampu bertahan dan beradaptasi di tengah pandemi. Hal itu karena adanya perubahan strategi yang ditetapkan. Strategi pemasaran dapat dilihat melalui tiga tahapan, yakni segmentasi pasar, target pasar, dan diferensiasi.
Pertama, lokasi Water Park Tirta Mas berada di lokasi yang cukup baik.
Tempat ini dekat dengan segala kelompok pasar. Kemudian, segala jenis kolam yang berada di tempat itu dapat dipergunakan oleh semua kelompok usia. Tempat ini mengusung kolam renang keluarga sehingga banyak keluarga menghabiskan waktunya di kolam tersebut.
Kedua, target pasar dari Water Park Tirta Mas adalah keluarga dan masyarakat yang memiliki gaya hidup sehat sehingga lokasi wisata didesain sedemikian rupa agar tetap nyaman dan bersih.
Ketiga, Water Park Tirta Mas menciptakan posisi sesuai dengan suasana kolam tersebut, yaitu ‘kolam renang keluarga’ sehingga mengingatkan pengunjung yang membawa keluarganya untuk pergi ke sana. Nama Tirta Mas juga mendapat perhatian dari pengunjung yang sering menyingkat nama kolam renang ini menjadi TM.
Selain itu, pemilik Water Park Tirta Mas juga menerapkan strategi marketing mix untuk menarik hati pelanggannya. Strategi itu meliputi 4 poin yang menjadi pokok utama penjualan, yaitu product, price, place, dan promotion.
Pertama ialah product. Kolam renang di sini terdiri dari 2 kolam untuk dewasa dan 2 kolam untuk anak. Lingkungan kolam renang ini nyaman, luas, dan bersih. Tempat wisata ini juga tersedia sarana dan prasarana penunjang lainnya, seperti kantin, kamar mandi, toilet, tempat cuci piring, taman bermain anak, tempat selfie, dan mushola.

Selanjutnya adalah price. Harga yang diberikan oleh pihak wisata sudah menjangkau ekonomi seluruh lapisan masyarakat. Harga yang perlu dibayarkan pengunjung hanya Rp15.000 untuk hari Senin—Jumat dan Rp20.000 untuk hari Sabtu—Minggu maupun pada hari libur.
Kemudian adalah place. Lokasi Water Park Tirta Mas terletak di Jalan Sultan Serdang, Gang Kampung Banten. Lokasi ini cukup strategis karena jalan untuk menuju ke lokasi bisa dilewati melalui banyak gang, di antaranya, Gang Rasmi, Gang Madirsan, Gang Harapan, Gang Kampung Banten dan Gang Bilal. Tempat ini juga didukung dengan area parkir yang luas.
Terakhir, yaitu promotion. Strategi promosi yang dilakukan oleh Water Park Tirta Mas ialah melalui word of mouth (WOM), yakni dengan cara memberitahukan teman, keluarga, orang terdekat hingga rekan bisnis. Selain itu, untuk menyesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19, pihak TM memperbarui cara promosi mereka melalui media daring seperti melalui akun Instagram @tirtamaswaterpark. Mereka juga menambahkan nomor yang bisa dihubungi di halaman Google untuk mencari lebih lanjut mengenai wisata air tersebut. Pihak Tirta Mas juga menuturkan, mereka mengadakan program khusus kepada pihak sekolah dengan memberikan potongan harga bagi mereka yang ingin berkunjung ketempat wisata tersebut.
Dengan strategi pemasaran yang dilakukan oleh Water Park Tirta Mas, Pahot T. Sihombing menuturkan untuk saat ini strategi ini cukup efektif dalam menghadapi kondisi pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia saat ini.
(Penulis merupakan mahasiswa/mahasiswi program studi Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara, yang terdiri dari Cindy Maranatha Br. Sembiring, Ananta Fernando, Frisilia Dewi R Sihombing, Simon Partahi Panjaitan, Mayglenn Gracesisilia Sitorus, Madeliene Silalahi, dan Altair Nikolas Tarigan)

