Hits: 97
Gabriella Prily Elvani
Pijar, Medan. Apakah Anda percaya orang jahat adalah orang baik yang tersakiti? Joker merupakan sebuah film karya Todd Phillips yang berhasil mendapatkan rating yang cukup tinggi dengan banyaknya kontroversi dari banyak khalayak. Film yang menceritakan perjalanan kejiwaan yang dialami Arthur Fleck, seorang komedian yang sering mengalami kegagalan dalam karir komedianya yang berjuang atas hak asasi yang ia impikan di Gotham, di mana latar film ini tahun 1980-an, Gotham dalam titik kronis, penuh ketimpangan, kejahatan, dan konflik politik.
Kisah Arthur Fleck dimulai dari karirnya dipekerjaan yang harus berakhir karena sebuah kesalahan fatal yang ia lakukan yaitu membawa sebuah pistol ketika sedang melakukan pekerjaannya sebagai badut, hingga ketika ia harus berjuang melawan tiga orang pria dan berakhir dengan tembakan yang dia berikan pada ketiga pria tersebut dari pistol yang diterimanya dari teman sepekerjaannya. Hal tersebut membuat Fleck harus berusaha menutupi kecurigaan detektif yang menangani kasus tersebut.
Tidak selesai sampai di situ, Ibunya yang harus masuk rumah sakit dan mengalami stroke ternyata tidak sebaik yang ia pikirkan selama ini. Rasa penasarannya terhadap masa lalu Ibunya membawa dia kepada sebuah kenyataan pahit yang tidak akan pernah disangka oleh setiap penonton, dan dari situ pula ia mulai tidak merasakan ketakutan untuk membunuh orang lain.
Joaquin Phoenix sukses memainkan perannya sebagai Arthur Fleck di film ini. Penyakit yang dialami Fleck membuatnya bisa tertawa kapan saja tanpa ada alasan, namun bagian yang menyedihkan ialah raut wajah ketersiksaan dalam tawa itu yang mampu membuat penonton ikut merasakan kesakitan yang dialaminya ketika dia tidak dapat mengendalikan tawanya. Kurangnya kasih sayang yang didapat oleh Arthur Fleck membuatnya harus menerima kenyataan pahit akan kisah cinta yang diimpikannya.
Nama Joker dikenal ketika Fleck berada dipanggung sebuah acara televisi Murray Franklin ketika ia diundang karena video komedi tunggal yang ia lakukan disebuah kafe ditampilkan di acara tersebut dan berhasil menarik perhatian para penonton. Dipanggung itu jugalah klimaks dari aksi yang ia lakukan. Jika kalian belum menonton The Dark Knight ataupun bahkan tidak mengikuti kisah Joker sebelumnya, jangan takut karena dalam film Joker ini bukanlah sambungan dari film sebelumnya walaupun dalam lokasi yang sama.
Joker dalam film ini berbeda dengan Joker yang biasanya. Film ini menceritakan Joker yang berasal dari sosok seorang pria biasa yang menjalani kehidupan layaknya keseharian orang-orang pada umumnya, dan yang membedakan ialah lingkungan di Kota Gotham yang sedang mengalami krisis dan penuh dengan kejahatan, lingkungan tersebutlah yang memaksanya untuk bertahan hidup sampai harus memperjuangkan hak asasinya sebagai manusia biasa. Kondisi mental Fleck yang mengalami gangguan serta trauma masa kecil memberikannya kisah yang tragis nan pilu. Tidak hanya menghibur, film ini juga memberikan pesan moral dalam menjalani hidup dikeseharian untuk berlaku baik kepada siapa pun karena tidak ada yang tahu ada apa di balik senyuman atau tawa seseorang.
Film yang diperuntukkan bagi usia 17 tahun ke atas ini tidak disarankan untuk ditonton ketika sedang mengalami stres yang cukup berat bahkan depresi. Film ini mampu menggiring penonton masuk ke dalam film dan ikut merasakan situasi dan kondisi yang dialami oleh Fleck. Rasa empati terhadap penjahat akan tumbuh ketika menonton film ini, sehingga penonton dituntut untuk bijak dalam menerima pesan film tersebut.
Redaktur Tulisan: Hidayat Sikumbang