Hits: 22
Intan Sari
“Aku hanya berpikir untuk menikmati proses karena dengan berjuang maksimal, aku tak punya alasan lagi jika aku gagal nanti.” – A Travelogue
Pijar, Medan. A Travelogue merupakan sebuah buku setebal 308 halaman, yang menceritakan kisah mengenai pahit manis pelajar yang berada di ujung Indonesia untuk dapat belajar dan bertahan hidup di negeri panzer, Jerman. A Travelogue adalah perjalanan menuntut ilmu. Bagaimana tekad dikuatkan, langkah diringankan, menuju mimpi dan cita-cita.
Buku ini menggambarkan bagaimana kehidupan mahasiswa Aceh di Jerman, berjuang menuntut ilmu di tengah komunitas yang sangat berbeda, diwarnai bumbu-bumbu tawa, duka, pengalaman-pengalaman yang tak terduga. Doa, semangat, dan dukungan dari sesama merupakan bagian dari faktor penunjang kelancaran studi dan hidup di negeri orang.
Buku yang ditulis oleh Saiful Akmal, dkk ini banyak memberikan inspirasi mengenai cara bertahan hidup di salah satu negara industri terbesar di dunia ini. Buku ini terdiri dari enam (6) bab yang masing-masing mengisahkan mengenai cerita dan pesan yang berbeda.
Bab pertama dibuka dengan kisah jalan panjang menuju Jerman. Di dalamnya banyak mengulas bagaimana perjuangan para putra terbaik Aceh hingga akhirnya mereka bisa menginjakkan kaki di negeri orang.
Tak hanya itu, pada bab ini ada banyak pelajaran dan pesan moral yang disampaikan melalui setiap cerita yang dituturkan oleh penulis. Kisah nyata yang dirangkai dengan bahasa yang sederhana ini pun membuat pembaca seolah masuk dalam kehidupan penulis dan membuat kita mampu merasakan langsung perasaan-perasaan yang muncul, seperti keraguan, ketakutan, dan bagaimana cara mengatasinya, bagaimana proses seleksi, hingga akhirnya lulus bersama dengan beberapa teman lainnya, campur aduk perasaan, serta keyakinan terhadap kuasa Tuhan.
Bab selanjutnya berkisah mengenai kehidupan menjadi mahasiswa. Serba-serbi kuliah di Jerman, curahan hati anak negeri tentang Eropa, culture shock, tips beradaptasi dengan lingkungan baru, dan kisah-kisah menarik lainnya, yang tentunya masih sama seperti bab sebelumnya, kaya akan hikmah.
Ada satu quotes menarik yang saya kutip dari bab dua buku ini “Kadang kita butuh orang lain untuk sesuatu yang lebih besar. Kita butuh kepercayaan dan penghargaan dari mereka. Tentu bukanlah karena penghargaan yang menjadi alasan untuk berjuang, tetapi bertanggung jawab terhadap kepercayaan yang telah diberikan.”
Bab selanjutnya, tiga sampai enam lebih banyak menceritakan semua tentang Jerman. Mulai dari kebiasaan orang Jerman, Sistem media dan politik di Jerman, sampai menceritakan bagaimana floehmarkt (pasar loak) di Jerman ternyata cukup digemari masyarakat, khususnya pelajar dan mahasiswa di sana.
Melalui buku ini saya jadi paham bahwa orang Jerman lebih mementingkan fungsi daripada gengsi. Mendatangi dan membeli barang-barang bekas di Jerman bukanlah suatu hal aneh ataupun sesuatu yang dicap rendah bagi masyarakat Jerman. Konsumen floehmarkt berasal dari berbagai kalangan. Tua, muda, kelas ‘pekerja’ sampai orang ‘kaya’.
Ya, begitulah Jerman dan kehidupan pelajar di sana. Untuk informasi lebih jelasnya, Sobat Pijar dapat membacanya sendiri ya hehe…
-Buku ini cocok dibaca untuk Sobat Pijar yang ingin melanjutkan studi di sana, agar mendapat gambaran mengenai negara yang paling banyak diincar pelajar Indonesia untuk melanjutkan pendidikan.-
Redaktur Tulisan: Hidayat Sikumbang