Hits: 3
Hidayat Sikumbang
Pijar, Medan. Timnas U-23 harus jatuh bangun untuk menyudahi pertandingan terakhir kualifikasi Piala Asia U-23 pada Selasa, (26/3). Bagaimana tidak, menjelang akhir laga skuad asuhan Indra Sjafri ini harus berjuang dengan 10 pemain, setelah kiper Muhammad Riyandi harus menerima kartu kuning kedua dan diusir keluar pertandingan saat bertanding melawan Brunei Darussalam petang tadi.
Meskipun kedua tim sudah dipastikan tidak akan lolos ke putaran selanjutnya, laga yang dihelat di My Dinh Stadium cukup sengit. Timnas U-23 mengincar kemenangan perdana. Akan tetapi, Indra Sjafri lebih memilih untuk menurunkan tim pelapis kedua menghadapi Brunei. Hasilnya, Indonesia baru berhasil memecah kebuntuan pada menit 30. Berawal dari memanfaatkan kesalahan penjaga gawang, Dimas yang menerima umpan tarik pun dengan mudahnya menendang bola yang sudah tak terkawal. Skor tak berubah hingga turun minum. Ini merupakan gol perdana Indonesia di ajang Kualifikasi Piala Asia U-23.
Permainan menyerang yang diterapkan Indonesia tak berubah di babak kedua. Terus melakukan tekanan, namun penyelesaian yang buruk menjadi catatan bagi pelatih Indra Sjafri. Hingga akhirnya, gol kedua lahir lewat sepakan Rafi Syaharil di menit 78. Sayang, Euforia Indonesia hanya berselang empat menit saja. Pada menit 82, Muhammad Riyandi menghadang pemain Brunei dan diganjar kartu. Kartu kuning untuk sang penjaga gawang pun berlanjut 1 menit kemudian setelah Riyandi berhasil menepis tendangan penalti. Wasit menganggap Riyandi bergerak lebih dahulu. Riyandi pun akhirnya diusir keluar lapangan.
Selisih satu gol, Brunei meningkatkan intensitas permainan. Bermain dengan 10 pemain, Indonesia mulai kewalahan. Namun performa Dimas Drajad menggantikan Riyandi dinilai cukup menjanjikan. Sayang, penalti kedua tercipta setelah Egy melakukan pelanggaran di kotak penalti di masa injury time. Performa Dimas Drajat di bawah mistar gawang pun terbukti setelah menepis sepakan Nazirrudin Haji. 2-1, Indonesia menutup laga dengan kemenangan.
Permainan Indonesia di atas kertas jauh diunggulkan, mengingat baru-baru ini skuad yang dimiliki Indra Sjafri baru saja mengukuhkan diri sebagai juara di AFF U-22. Euforia dan sisa kebanggan jelas tercipta. Belum lagi, skuad asuhan Indra Sjafri ini baru saja diguyur dengan bonus yang tak bisa dibilang sedikit. Belum lagi, skuad Garuda Muda diundang ke acara televisi. Tenggat waktu antara AFF U-22 dan AFC U-23 ini cukup dekat, hanya hitungan minggu. Apakah level Indonesia hanya sebatas asia tenggara saja?
Redaktur Tulisan : Annisa Rahmi