Hits: 11

Christian Yosua/Rere Reviansyah

PIJAR, Medan. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerja sama dengan Universitas Sumatera Utara (USU), mengadakan Grand Final Festival Integritas Kampus (FIK) wilayah Sumatera Utara di Ruang sidang FISIP USU, Selasa (5/12).

Festival Integritas Kampus tersebut, sudah dimulai dari awal Bulan September dengan diikuti oleh 18 Universitas dari 5 Kota di Indonesia. Kota Medan merupakan kota terakhir yang di tuju oleh KPK untuk dilakukan penjurian.

Festival ini diadakan guna meningkatkan integritas di wilayah kampus. Sehingga nantinya mahasiswa ini akan menjadi pemimpin di masa depan yang berintegritas dan menjadi agen perubahan di masa depan.

 “Acara Integritas kampus ini merupakan salah satu cara kami untuk memberikan pengajaran tentang pendidikan Anti-Korupsi, maka besar harapan agar Mahasiswa dapat menjadikan Festival ini untuk bermanfaat bagi banyak orang,” ujar Pahala Nainggolan, deputi KPK.

Peserta-peserta dari Kota Medan sudah memberikan berbagai rancangan integritas kampus dalam penyisihan dan akhirnya terpilihlah tiga tim yang lanjut ke grand final. Acara yang akan berlangsung selama dua hari ini, diawali dengan presentasi setiap finalis yang telah lolos berbagai tahap yang dilakukan oleh juri, lalu diakhiri dengan awarding ceremony.

Tiga finalis yang lolos ke babak final diantaranya, Team Dream yang berasal dari (Ilmu Hukum, FMIPA, dan FISIP USU), MPK dari Ilmu Komunikasi USU, dan tim yang berasal dari Universitas IT DELL . Team Dream berhasil meraih juara pertama, disusul oleh IT DELL, dan Tim MPK pada juara ke-3.

Team Dream secara resmi menjadi Juara 1 Festival Integritas Kampus bersama KPK yang dilaksanakan Di Ruang Sidang FISIP USU (5/12). (Fotografer: Oliviardy Reviansyah)
Team Dream secara resmi menjadi Juara 1 Festival Integritas Kampus bersama KPK yang dilaksanakan Di Ruang Sidang FISIP USU (5/12).
(Fotografer: Oliviardy Reviansyah)

Haris Wijaya, S.Sos, M.Comm, sebagai salah satu juri Festival Integritas Kampus untuk wilayah Sumatera Utara menjelaskan bahwa festival ini merupakan festival yang berbeda. Terdapat beberapa perlombaan yang memacu peserta untuk menciotakan suatu ide yang dapat menguji integritas orang banyak, terkhusus mahasiswa. Jadi tidak ada campur tangan KPK dan Juri dengan topik apa yang akan dipilih. “Isu yang diangkat merupakan hasil pandangan mahasiswa yang melihat fenomena yang ada,” tutur Haris Wijaya.

“Saya cukup terkesan dengan para peserta dari regional Medan, semuanya pesertanya menggunakan teknologi sebagai senjata utama untuk mengikuti kompetisi ini. Dan saya pribadi berpendapat bahwa dari 5 besar peseta dari 5 Kota, 2 di antaranya adalah peserta dari Kota Medan yang menyabet 5 besar,” ujar Yoga Adhitrisna selaku Juri Festival Integritas Kampus.

Sebagai penutup, beliau berharap pemenang dari kegiatan ini tidak berhenti sampai sini saja, ide-ide tersebut nantinya harus ditindaklanjuti, apalagi ide-ide dari Sumatera Utara semuanya cemerlang.

(Redaktur Tulisan: Viona Matullessya)

Leave a comment